SOLOPOS.COM - Komedian Fuady dan isterinya, saat bersalaman dengan tamu undangan di Pusat Kuliner Belut Godean, Minggu (17/7/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Kisah unik datang dari komedian Fuady yang menggelar resepsi pernikahan di Pasar Belut

Harianjogja.com, SLEMAN- Umumnya masyarakat menggelar resepsi pernikahan di gedung pertemuan, perhotelan ataupun di pekarangan rumah. Sayangnya, kemegahan itu tidak dilakukan Fuady, salah seorang komedian di Jogja. Dia lebih memilih suasana pasar sebagai lokasi resepsinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pusat Kuliner Belut Godean pada Minggu (17/7/2016) penuh sesak oleh pengunjung. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Parkir kendaraan pengunjung pun memadati ruas pinggir jalan yang sempit itu.

Sebagian kendaraan pengunjung di masukkan dalam lahan kosong, tepat sebelah Timur pusat kuliner tersebut. Padahal pada hari-hari biasa di lokasi tersebut tidak banyak pengunjung yang datang.

Di lokasi itulah, komedian Jogja Fuady bersanding bagaikan raja. Dia didampingi ‘permaisuri’ yang baru saja diakad nikahinya, Kartika Sari. Meski prosesi pernikahan tersebut digelar di pasar tradisional yang khusus produk olahan belut, namun suasana sakral laiknya resepsi pernikahan tetap terasa.

Uniknya, meski dijadikan lokasi resepsi sekitar 30 pedagang di Pasar Belut Godean tersebut masih beroperasi. Mereka terasa tidak terganggu dengan kegiatan resepsi tersebut. Sesekali dari mereka, justru dihampiri pengunjung untuk membeli kripik belut. Kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi pedagang belut. “Ya, kalau resepsi baru pertama kali dilakukan di sini,” kata Rani salah seorang penjual kripik belut di sana.

Perempuan yang sudah belasan tahun menjual kripik belut itu berharap, banyak kegiatan lainnya yang digelar sebagai sarana promosi pusat kuliner kripik tersebut. Meski tidak banyak yang membeli, setidaknya kata dia, pengunjung mengetahui ada kelompok penjual kripik belut di sana. “Kalau banyak yang tahu, setidaknya mereka bisa memberi informasi kalau di sini pusat kuliner belut,” ujarnya sambil tersenyum.

Prosesi pernikahan adat Jawa Fuady, berjalan mulus. Dia berkata sedianya prosesi pernikahannya akan digelar di Pasar Godean. Sayangnya, luas lokasi di pasar tersebut tidak mencukupi dengan jumlah undangan yang diundang. Selain itu, panitia juga akan kesulitan memantau siapa undangan dan siapa pembeli yang datang.

Sebagai gantinya, pasar olahan belut pun menjadi pilihan. Hanya berjarak beberapa meter sebelah Timur dari Pasar Godean. “Selain lokasi ini, untuk hiburan saya mendatangkan musik gamelan dan pakaian pengantin dari lurik. Semua dikonsep secara tradisional,” kata Fuady, bangga.

Bersambung ke halaman 2


Pilihannya menggelar prosesi pernikahan unik tersebut bukan tanpa alasan. Selain bercita-cita mengangkat potensi pasar belut Godean, ia juga ingin tampil berbeda dengan kebanyakan orang. Dia juga ingin mengangkat tradisi-tradisi Jawa dengan mengadakan resepsi dengan suasana yang sederhana. Termasuk, masalah suguhan untuk para tamu.

“Kami menyuguhkan makanan bagi tamu dengan makanan-makanan pasar yang banyak ditemui di pasar,” jelas pria sederhana itu.

Menu-menu seperti pecel pincuk, geblek, angkringan, sate, gudeg dan wedang ronde tersaji di pendepo sisi Utara bangunan tersebut. Tak heran, di pendopo itu, penuh sesak oleh khalayak untuk menikati hidangan. Sementara pelaminan kedua mempelai, ditempatkan di pendopo sisi Selatan.

Meski hari itu udara cukup panas, para tamu rela mengantri demi bersalaman dengan kedua mempelai. “Saya ingin megangkat kembali wisata kuliner Godean yang mulai surut. Awalnya mereka berjualan di Pasar Godean kemudian di pindah ke sini. Banyak pedagang belut yang mengeluh,” cerita dia.

Komedian yang terkenal dengan panggilan YTH Fuad Apa Susah ini menjelaskan, awalnya dia ingin para tamu yang masuk disambut dengan pelaku UKM penjual olahan belut. Sayangnya, karena persiapan mepet hanya dua bulan, rencana tersebut urung dilaksanakan.

“Saya berharap banyaknya tamu yang datang, bisa meningkatkan transaksi jual beli pedagang di sini. Minimal getuk tular jika pasar belut di sini ada,” kata alumnus SMAN 1 Sedayu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya