SOLOPOS.COM - Anders Breivik (cdn.frontpagemag.com)

Solopos.com, OSLO — Penjara di Norwegia punya fasilitas menarik untuk narapidana berlabel “spesial”. Di negara ini, penjara diberi fasilitas Playstation (PS) 2 dan Personal Computer (PC). Sayangnya narapidana “spesial” yang satu ini belum puas dan meminta  konsol PS 3 sebagai pengganti PS 2 yang mulai membosankan.

Dilansir IGN.com, Selasa (18/2/2014), Tuntutan unik dilancarkan seorang narapidana pembunuh 77 orang di Norwegia. Pria bernama Anders Breivik meminta penjara menyediakan PS 3 dan akses internet untuk menggantikan konsol PS 2 dan desktop tanpa koneksi internet yang telah terpasang lama di penjara itu.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Dalam tuntutannya tersebut, dia mengatakan bahwa dirinya kini sudah bosan dengan PS2 yang sudah tersedia di selnya. Jika penjara menyediakan PS3, maka dirinya akan bisa dapat memainkan variasi game yang lebih banyak.

Agar tuntutannya dipenuhi, pria yang diganjar hukuman selama 21 tahun tersebut pun melakukan aksi mogok makan. Breivik memang menjadi tahanan yang spesial di Norwegia. Pria ini memiliki sel yang terpisah dari para narapidana lainnya. Hal ini dilakukan karena masalah keamanan.

Dengan kondisi tersebut, Breivik pun menuntut agar pihak penjara menyediakannya opsi aktivitas selama di dalam sel. Breivik mengatakan bahwa keberadaan PC dan PS3 di dalam penjara tersebut juga bermanfaat untuk mengurangi siksaan. Dia pun akan terus melakukan aksi mogok makan jika tuntutannya tak dipenuhi.

Tuntutan Breivik bukan cuma menyediakan PS3. Ekstremis sayap kanan itu menyertakan daftar 12 tuntutannya yang telah dikirim ke otoritas penjara pada November. Tuntutan pembunuh massal itu antara lain meliputi kondisi yang lebih baik untuk waktu jalan-jalan rutin hariannya dan hak untuk berkomunikasi lebih bebas dengan dunia luar, yang menurutnya sejalan dengan undang-undang hak asasi Eropa.

Breivik juga ingin agar standar uang saku mingguannya dinaikkan dua kali lipat, terutama agar dapat mencukupi biaya pos korespondensi tertulisnya. Ia juga menuntut untuk diakhirnya pemeriksaan fisik sehari-hari.

Pada 22 Juli 2011, Breivik menewaskan delapan orang dalam serangan bom di luar sebuah gedung pemerintah di Oslo. Dia kemudian membunuh 69 orang, sebagian besar dari mereka adalah remaja, ketika ia membabi buta menembaki sebuah lokasi perkemahan pemuda Partai Buruh di Pulau Utoeya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya