SOLOPOS.COM - Ilustrasi (computeractive.co.uk)

Kisah unik dialami grup hacker yang batal mengambil Rp11 triliun karena salah tulis.

Solopos.com, SOLO – Salah tulis alias typo memang sering membuat jengkel, apalagi jika terjadi ketika menulis hal-hal yang penting. Hal ini pula yang dialami seorang hacker atau peretas Bank Baladesh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir laman Emirates247 mengutip laporan Fortune, Kamis (10/3/2016), sebuah grup hacker telah membuat kesalahan fatal ketika mencuri uang dari akun Bank Bangladesh yang berada di Bank Sentral Amerika Serikat. Akun Bank Bangladesh sendiri diperkirakan berisi uang sebesar Rp260 triliun.

Grup hacker yang belum diketahui identitasnya ini juga sudah berhasil melakukan 4 kali transaksi dengan mentransfer uang di akun Bank Bangladesh ke beberapa akun rekening Bank di dunia termasuk Filipina. Melalui 4 kali transaksi tersebut, grup hacker berhasil mencuri uang sebanyak Rp1 triliun. Untungnya, transaksi ke-5 gagal karena kecerobohan hacker itu sendiri.

Saat akan melakukan transaksi ke-5, grup hacker salah menuliskan nama penerima transfer. Nama yang seharusnya “Shalika Foundation” menjadi “Shalika Fandation”. Keanehan ini pun langsung diketahui oleh pihak Bank Jerman.

Bank Jerman selanjutnya melaporkan hal ini ke Bank Sentral Amerika Serikat. Bank Sentral Amerika langsung menghubungi pihak Bank Bangladesh untuk menanyakan kebenarannya.

Setelah dikonfirmasi, Bank Bangladesh menyatakan kalau pihaknya tidak pernah melakukan transaksi uang dalam jumlah besar itu. Bank Sentral Amerika pun langsung membatalkan sisa transaksi sebesar Rp11,5 triliun. Sayangnya, belum diketahui grup hacker mana yang berhasil meretas akun Bank Bangladesh tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya