SOLOPOS.COM - Ilustrasi cermin yang menyinari Kota Rjukan (visitnorway.com)

Ilustrasi cermin yang menyinari Kota Rjukan (visitnorway.com)

Ilustrasi cermin yang menyinari Kota Rjukan (visitnorway.com)

Solopos.com, RJUKAN — Beruntunglah warga Indonesia yang bisa menikmati limpahan sinar matahari sepanjang tahun. Sebab tidak demikian halnya dengan penduduk di Rjukan, kota kecil yang terkenal sebagai kota industri di lembah sempit Norwegia Tengah.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Selama 100 tahun terakhir, setiap musim dingin, Rjukan tak disambangi matahari. Baru pada musim dingin tahun ini, sinar matahari akan menerangi kota itu. Itu pun masih awal September mendatang.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, sinar Matahari akan dipancarkan ke alun-alun di luar balai kota dari tiga cermin yang dipasang pada ketinggian 450 meter di lereng gunung. Pemasangan cermin tersebut, yang dimulai pada 1 Juli 2013, sudah selesai. Pada Senin (15/7/2013), para pekerja dan teknisi ketiga cermin itu dikabarkan tinggal memberi sentuhan terakhir atas proyek dengan nilai lima juto kroner tersebut.

Selama beberapa dasawarsa, warga Rjukan menggunakan kereta kabel di dekat Rjukan, Krossobanen, untuk naik ke puncak gunung dan menikmati sinar matahari pada musim dingin. Karin Roe, Kepala Kantor Pariwisata Rjukan, mengatakan rakyat di kota kecil itu akan terus menggunakan kereta kabel pada musim dingin kendati berbagai kegiatan di alun-alun diperkirakan akan meningkat.

Gagasan untuk membangun cermin raksasa guna memancarkan sinar matahari ke kota kecil tersebut nyaris sama tuanya dengan kota kecil itu sendiri, demikian laporan Xinhua, Selasa (16/7/2013). Ketika mulai membangun kota kecil tersebut pada 1907, Sam Eyde, pendiri bersama raksasa industri Norwegia Norsk Hydro, benar-benar menanamkan gagasan itu di dalam dirinya sehingga para pekerja dapat memiliki sinar matahari pada musim dingin, kata Rune Loedoeen, pemimpin kota kecil tersebut.

“Namun saat itu, kami tak memiliki teknologi tersebut. Jadi, kereta kabel pun dibuat untuk tujuan itu,” kata Loedoeen. Setelah lima tahun perdebatan, Dewan Kota pada tahun ini akhirnya mengambil keputusan untuk menanam lima juta kroner Norwegia (US$823.000) untuk membuat cermin tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya