SOLOPOS.COM - Ilustrasi hubungan pasutri (Dok/JIBI/Solopos)

Kisah unik di negara Tiongkok.

Solopos.com, BEIJING —  Pihak berwenang di ibukota Tiongkok, Beijing  bakal memperpanjang masa cuti bagi pasangan suami istri (pasutri) yang baru dikaruniai momongan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Langkah terbaru itu diduga menjadi bagian dari upaya mendorongan pasutri memiliki lebih banyak anak. Salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu menghadapi penyusutan angkatan kerja dan dan sebuah populasi orang berusia tua.

Kantor Berita Tiongkok, China News Agency, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/3/2016) melaporkan berdasarkan aturan itu para “ayah baru” berhak mendapatkan cuti kerja selama 15 hari. Saat ini cuti tersebut hanya berkisar 3-10 hari,  tergantung dimana  mereka tinggal. Sementara perempuan yang baru melahirkan dapat mengambil cuti hingga tujuh bulan jika disetujui pihak yang mempekerjakan mereka. Masa cuti tersebut lebih lama 30 hari dibanding aturan saat ini.

Pasangan yang telah  memiliki seorang anak dari pernikahan sebelumnya berdasar aturan baru Beijing, dapat menambah satu momongan. Sejumlah provinsi dan kota-kota besar dikabarkan telah merevisi kebijakan cuti serupa. Populasi Tiongkok diperkirakan mencapai 1,45 miliar jiwa pada tahun 2050, dengan satu dari tiga penduduk berusia di atas 60 tahun.

Tahun lalu Partai Komunis Tiongkok, partai yang berkuasa, mengumumkan bakal melonggarkan kebijakan satu anak yang telah lama diterapkan dan mengizinkan pasutri untuk memiliki dua anak. Pada satu sisi, muncul kekhawatiran banyak warga akan memilih untuk tidak menambah momongan karena merisaukan bakal meningkatnya biaya hidup.

Kebijakan satu anak diperkenalkan pada akhir 1970-an untuk mencegah pertumbuhan populasi di luar kendali. Meski demikian kebijakan dianggap tidak lagi relevan dan bertanggung jawab atas menyusutnya tenaga kerja dan sebuah masyarakat dimana banyak diantaranya berusia tua.

Sejumlah pengkritik mengatakan pelonggaran kebijakan satu anak sudah sangat terlambat untuk mencegah bahaya ketidakseimbangan populasi karena banyak pasangan saat ini tidak tertarik untuk memiliki lebih banyak anak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya