SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi turis-turis asing berfoto senonoh (Dailymail.co.uk)

Kisah unik bencana gempa bumi di Sabah yang dipicu foto vulgar turis asing menjadi perdebatan di media sosial.

Solopos.com, SABAH – Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang pesisir barat Sabah, Jumat (5/6/2015) pekan lalu. Sebagian lereng Gunung Kinabalu longsor. Hingga kini, sedikitnya 13 pendaki dipastikan tewas.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Menariknya, gempa ini disebut-sebut dipicu oleh ulah sekelompok turis asing yang melakukan aksi senonoh di Gunung keramat tersebut. Menurut laporan media setempat, dua warga Kanada, dua Belanda, dan seorang Jerman, memisahkan diri dari rombongan dan nekat berfoto tanpa busana di atas puncak Gunung Kinabalu sebelum berfoto sepekan sebelum gempa terjadi.

Foto senonoh para turis tersebut lantas beredar di dunia maya dan menimbulkan kemarahan warga Sabah. Mereka menganggap aksi para turis asing itu mengotori kesucian Gunung Kinabalu dan membuat roh penunggu gunung itu murka.

Dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Senin (8/6/2015), Deputi Menteri Besar Sabah Tan Sri Joseph Pairin Kitingan mengatakan turis yang tidak menghormati gunung akan dikenai hukuman sesuai dengan hukum pribumi. “Terserah apakah orang percaya hal ini atau tidak, kami warga Sabah yakin. Gempa bumi seperti memastikan keyakinan kami. Ada kaitannya,” katanya. “Kita harus menjadikan ini sebagai peringatan bahwa kepercayaan dan adat setempat harus dihormati.”
Pernyataan pejabat Malaysia ini lantas diolok-olok oleh sejumlah turis yang menganggap otoritas Malaysia konyol serta penuh takhayul.

Diolok-Olok Blogger Wisata

Mengutip laporan Dailymail, Kamis (11/6/2015), blogger wisata asal Kanada, Emil Kaminski, mengolok-olok tudingan pejabat Malaysia itu melalui halaman Facebooknya. Gempa 6,0 SR di Kinabalu pada pekan lalu telah menewaskan belasan orang.

”Hal ini tidak berdasarkan logika, tapi takhayul. Saya benar-benar tidak peduli untuk hal takhayul,” tulis Kaminski yang dikutip dari halaman Facebook-nya, Senin (8/6/2015).

”Jika agama lokal melarang tindakan tertentu, maka orang percaya. Tetapi mereka tidak bisa mengharapkan semua orang untuk mematuhi aturan kuno dan konyol mereka,” lanjut Kaminski.

Ketika diminta untuk menunjukkan rasa hormat, Kaminski malah menjawab dengan sinis. ”Persetan dengan budaya Anda,” ujarnya.

Kaminski juga menghina Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Hidup wilayah Sabah, Datuk Masidi Manjun dengan sebutan seseorang yang “idiot”.”Dia bukan menteri menteri pariwisata,” tulis Kaminski di akun Twitter-nya.

”Oh, Malaysia, mengapa politisi Anda begitu bodoh,” imbuh Kaminski yang kembali menulis di Facebook. ”Beberapa hal gila telah dikaitkan antara gempa bumi dan ketelanjangan di puncak gunung.”

Selanjutnya …

”Nah, rupanya saya bertanggung jawab untuk gempa Nepal 2015, dan apa pun tentang gempa di Kanada (serta di Thailand, India, China, Taiwan, Hongkong, dan berbagai negara lain),” imbuh turis Kanada itu sembari mengunggah foto telanjang yang tampak dari belakang sebagai bentuk hinaan pada pejabat Malaysia.

Turis Asing Minta Maaf

Meski terus menimbulkan perdebatan, empat wisatawan asing yang beraksi senonoh akhirnya diputus bersalah oleh pengadilan setempat.

Asia One, Jumat (12/6/2015), melaporkan Pengadilan Kota Kinabalu menjatuhkan hukuman kurungan selama tiga hari dan denda 5.000 ringgit atau hampir Rp18 juta, Jumat (12/6/2015), untuk empat turis asing yang terbukti melakukan aksi vulgar di puncak Gunung Kinabalu.

Selain hukuman kurungan dan denda, pengadilan juga memerintahkan keempat orang itu, satu warga Inggris dan Belanda serta dua warga Kanada, dideportasi dari Malaysia.

Di hadapan pengadilan, para terdakwa, Eleanor Hawkins (Inggris), Dylan Sneel (Belanda) serta kakak beradik Lindsey dan Danielle Petersen (Kanada), mengaku bersalah telah melakukan perbuatan cabul di puncak gunung tersebut.

Para terdakwa digiring dengan tangan terborgol memasuki persidangan melewati barisan wartawan di Kota Kinabalu yang biasanya sepi itu. Mereka terlihat sangat gugup saat tiba di pengadilan.

Dalam pembacaan dakwaan jaksa menyebutkan para turis itu melakukan tantangan untuk saling melepaskan pakaian dan melihat siapa yang tahan dengan udara dingin di puncak guung itu.

Para turis tersebut tetap melakukan aksi lepas baju itu meski pemandu wisata lokal yang mereka bawa sudah memperingatkan dan meminta mereka menghentikan aksi itu.

Setelah melepas pakaian, para turis itu kemudian menggunggah foto mereka ke media sosial yang kemudian mengakibatkan kehebohan. Sejauh ini polisi mencari lima turis asing lain yang ikut dalam aksi tersebut. Namun nampaknya sebagian dari mereka sudah meninggalkan Sabah.



Puncak Gunung Kinabalu masuk daftar warisan dunia UNESCO. Beberapa waktu lalu terjadi bencana gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitude yang mengguncang Sabah. Akibatnya 18 orang pendaki Gunung Kinabalu tewas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya