SOLOPOS.COM - Mertua Yoga Lanang Setiawan memberikan keterangan kepada wartawan di rumahnya di Jetis, Ponorogo, Kamis (10/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah tragis, sebelum ditemukan meninggal dunia, Yoga meminta fotonya dicetak dan dipasang di rumah.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tewasnya Yoga Lanang Setiawan, 29, menjadi duka yang sangat mendalam bagi keluarganya terutama istri yang ditinggal yaitu Nurhidayati Pamungkasingtyas, 26. Nur tidak menyangka Yoga meninggal dunia secepat ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Yoga ditemukan tidak bernyawa di hutan Dam Duriangkang, Batam, Rabu (9/8/2017).

Nur mengaku mendapat informasi tentang kematian suaminya pada Rabu sore. Saat itu, Nur sedang mengikuti pembekalan calon tenaga kerja wanita (TKW) di salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja.

Ekspedisi Mudik 2024

Nur saat itu ditelepon ayahnya untuk segera pulang tanpa menjelaskan apa yang terjadi. Tanpa bertanya apa pun, dia pun langsung bergegas pulang ke rumahnya di Dukuh Jetis II, RT 002/RW 001, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Ponorogo.

Nur menceritakan menikah dengan Yoga pada 2014 dan telah dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Siela Batrisia Nurahma yang berusia dua setengah tahun.

Kepala Desa Jetis, Ririn Rahmawati, yang berada di rumahnya kemudian menghampiri dan memberitahu suaminya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Batam.

Saat mendengar informasi itu, bak petir di siang bolong. Nur sangat kaget dan kemudian pingsan.

“Sebelumnya memang ada perubahan pada diri suaminya sejak awal puasa tahun ini,” kata dia kepada wartawan di rumahnya, Kamis (10/8/2017).

Dia menceritakan suaminya kerap bicara melantur saat meneleponya. Setiap diakhir percakapan, Yoga selalu berbicara seolah hendak berpamitan dan akan pergi meninggalkannya.

Kepada Nur, Yoga berpesan agar selalu menjaga anak semata wayangnya. Yoga juga berpesan supaya foto mereka berdua dicetak dalam ukuran yang besar dan meminta foto itu dipajang di ruang tamu.

“Yoga kerap berucap seperti mau berpamitan. Saya mau meninggalkan kamu. Kamu yang sabar, tolong jaga anak kita. Tolong foto kita dicetak yang besar,” ujar dia menirukan ucapan suaminya.

Dia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Minggu (6/8/2017) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu suaminya juga berbicara melantur.

Nur tidak menyangka kalimat tersebut menjadi kalimat terakhir yang didengar dari suaminya. Meski demikian dia telah merelakan kepergian suaminya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya