SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span style="font-size: 14pt;"><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Peristiwa Selasa (7/8/2018) sekitar pukul 02.00 WIB itu benar-benar menjadi pukulan berat bagi Rusmin, 54, dan keluarganya di Dukuh Gunungsari, RT 004/RW 015 Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Dia bahkan nyaris <a title="Kebakaran Rumah Boyolali, 18 Kambing Terpanggang" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180807/492/932546/kebakaran-rumah-boyolali-18-kambing-terpanggang">terbakar</a> hidup-hidup bersama istrinya dan ibu kandungnya kalau saja tidak merasakan hawa panas api dan terbangun dari tidurnya.&nbsp;</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Saat itu, si jago merah sudah menjilati dinding dan pintu kamar sekitar satu meter dari tempat tidurnya. Langsung saja dia bergegas membangunkan dan menyeret istrinya keluar kamar.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Tak lupa ibunya Tuminah, 80, yang ada di kamar sebelah dia bangunkan kemudian bersama-sama bergegas ke luar rumah. &ldquo;Pokoknya begitu saya bangun apinya sudah besar. Saya bangunkan istri saya dan ibu saya di kamar sebelah terus kami ke luar,&ldquo; ujarnya saat ditemui <em>Solopos.com</em> di bekas rumahnya yang sudah hangus terbakar pada peristiwa kebakaran itu, Selasa.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Saat istri dan ibunya sudah di luar, Rusmin sempat akan kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil benda-benda yang sekiranya bisa diselamatkan. Namun hal itu tak jadi dilakukannya karena dia sudah tertimpa balok kayu yang mulai runtuh <a title="Honda Brio Terbakar di Boyolali, Pemiliknya Menghilang" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180803/492/931772/-honda-brio-terbakar-di-boyolali-pemiliknya-menghilang">terbakar</a>.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">&ldquo;Saya sempat kejatuhan kayu, tapi bisa lari keluar,&rdquo; imbuhnya.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Saat itu dia ingat ada kambing-kambing di dalam kandang di belakang rumah yang juga harus ia selamatkan. Lalu dia berlari memutari rumah menuju kandang.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Rusmin mengatakan saat itu 21 kambingnya sudah mulai mengembik dan berteriak. Bahkan dia menyaksikan sebagian di antaranya sudah terjatuh lemas.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Sekali lagi Rusmin berusaha menyelamatkan &ldquo;hartanya&rdquo; yang masih hidup itu. Ditendangnya pintu kandang agar kambing bisa keluar. Upaya ini berhasil, namun hanya tiga ekor kambing yang bisa keluar karena kayu-kayu kandang tiba-tiba runtuh menghalagi pelarian 18 kambing lainnya.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Bahkan, Rusmin kembali kejatuhan kayu hingga dia tersungkur. &ldquo;Saya kejatuhan kayu lagi. Tapi kali ini saya sudah tidak bisa berjalan karena pundak saya sakit sekali kena kayu. Saya hanya bisa duduk dan melihat api terus membakar kandang kambing dan juga bagian lain rumah saya hingga semuanya runtuh,&rdquo; kenangnya.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Sementara warga lain mulai berdatangan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Satu unit mobil pemadam kebakaran yang datang beberapa saat kemudian tak mampu menghalau api.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">&ldquo;Saya hanya bisa pasrah dengan keadaan ini,&rdquo; ujar Rusmin yang terlihat mencoba menenangkan diri.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Setelah hari mulai terang, dia pun menyaksikan kambing-kambingnya sudah hangus <a title="Rumah dari Kayu Jati di Karanggede Boyolali Ludes Terbakar" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180703/492/925806/rumah-dari-kayu-jati-di-karanggede-boyolali-ludes-terbakar-">terbakar</a> di dalam kandang. Beberapa jam kemudian, tiga kambing yang terlepas hanya ditemukan dua ekor di ladang warga, sedangkan satunya entah ke mana.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Rusmin dan keluarganya memang memelihara kambing cukup banyak sebagai usaha sampingan selain menggarap ladang. Baginya ternak itu merupakan sumber penghasilan sekaligus tabungan. "Sebagian saya jual untuk memenuhi kebutuhan,&rdquo; ujarnya.</span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Saat-saat menjelang Iduladha seperti sekarang ini, harga kambing mulai naik, Rusmin pun berencana menjual kambingnya dan uangnya akan dipakai untuk memenuhi keperluan sehari-hari.&nbsp;</span><span style="font-size: 14pt;">Setelah peristiwa itu, ia tak berencana menjual dua kambingnya yang tersisa. </span></p><p><span style="font-size: 14pt;">Untuk sementara, Rusmin bersama istri dan ibunya akan tinggal di rumah saudaranya di dusun yang sama.&nbsp;</span><span style="font-size: 14pt;">Sementara itu, Ketua RT setempat Suyarto mengatakan sudah melaporkan peristiwa itu ke pemerintah desa untuk ditindaklanjuti. &ldquo;Semoga segera ada bantuan untuk Pak Rusmin,&rdquo; ujarnya.</span></p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya