SOLOPOS.COM - Sugianto, tukang ojek di Terminal Purboyo, Madiun. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah tragis menimpa tukang ojek di Terminal Purboyo, Madiun, Jatim yang pernah kehilangan dua unit sepeda motor gara-gara dikelabuhi penumpang.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah tukang ojek yang mangkal di Terminal Purboyo, Jl. Jenderal Basuki Rachmad 1, Sukasari, Kartoharjo, Kecamatan Madiun, Kota Madiun pernah menelan pil pahit saat menekuni pekerjaan mereka. Kisah tragis mereka catatkan gara-gara dikelabui penumpang, bahkan hingga sepeda motor yang merupakan modal kerja pun harus hilang melayang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang tukang ojek di Terminal Purboyo, Sugianto, 52, misalnya mengaku pernah dua kali dikebuhi penumpang hingga dua kali pula kehilangan sepeda motor. Kedua sepeda motor yang dibeli dengan cara mengangsur tersebut raib setelah tanpa sadar ia lepaskan dari genggaman lalu dibawa lari penumpang.

“Kisah tragis pertama sudah saya alami belasan tahun lalu saat membawa penumpang masih di wilayah Madiun. Tiba-tiba di tengah perjalanan, penumpang meminta berhenti di toko buah. Lama menunggu, saya lantas coba pergi menyusul. Tapi, saat kembali, motor sudah lenyap,” kata Sugianto kepada Madiunpos.com, Rabu (26/8/2015).

Tetap Bersemangat
Sugianto mengaku kalang kabut saat sepeda motornya dibawa pergi penumpang. Namun, dia tidak patah semangat untuk tetap bekerja sebagai tukang ojek. Menjadi tukang ojek, menurut Sugianto merupakan satu-satunya pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan, selain bertani. Setelah melunasi motor lama yang hilang, Sugianto kembali membeli sepeda motor.

“Namanya nasib. Kisah tragis saya alami lagi tiga tahun lalu, yakni pada 2012. Kejadiannya, saat itu, di Nganjuk. Saya sedang mengantar penumpang dari Madiun. Motor saya hilang lagi. Saya takut, teman-teman [tukang ojek] juga ada yang pernah kehilangan sepeda motor,” ujar Sugianto.

Sugianto menjelaskan motor kedua hilang saat tertidur di masjid dekat rumah penumpang yang diantarnya dari Madiun. Dia mengatakan rasa kantuk tiba-tiba datang setelah minum air teh yang disuguhkan penumpang di Nganjuk saat itu. Sugianto lalu tertidur pulas dan saat bangun ternyata motor yang tiap hari digunakan untuk mengojek sudah hilang.

“Saya tidak tahu rumah penumpang di Nganjuk itu. Saya saat itu langsung lapor polisi tapi motor sampai sekarang tidak ketemu. Dengan peristiwa itu, saya lebih waspada melihat penumpang. Tidak sembarang penumpang saya bawa. Semoga jangan sampai terjadi lagi ada motor hilang,” jelas Sugianto.

Risiko Pekerjaan
Tukang ojek lain di Terminal Purboyo, Sadimun, 55, menilai kehilangan motor sudah menjadi risiko para tukang ojek. Dia sebenarnya ingin memilih penumpang yang sekiranya tidak berpotensi melakukan tindak kejahatan, namun hal tersebut sulit dilakukan lantaran jumlah penumpang juga semakin sedikit. Jika menolak penumpang, menurut Sadimun, sama saja tidak mendapat rezeki.

“Kami berdoa agar kisah tragis kehilangan sepeda motor yang dialami teman-teman tukang ojek tidak lagi terjadi. Biat kami baik, yakni mengumpuljan rezeki dengan cara yang halal,” jelas Sadimun.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya