SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Banjir Klaten, warga Kalikebo ditemukan tewas diduga karena terseret arus banjir.

Solopos.com, KLATEN — Seorang remaja ditemukan tewas di kebun Dukuh Brijo Kidul, Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten, Kamis (10/11/2016).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Remaja bernama Andika Alfarizi, 16, warga Dukuh Brijo Kidul, RT 004/RW 001, Desa Kalikebo, Trucuk, itu diduga terseret derasnya arus Kali Kuning yang meluap hingga ke perkampungan, Rabu (9/11/2016) malam. Baca juga: Sungai Meluap, Jalan Permukiman Tergenang Air

Andika merupakan pelajar Kelas XI SMK Rota Bayat. Andika ditemukan tak bernyawa di kebun tak jauh dari rumahnya. Jasadnya ditemukan di antara bebatuan di kebun tersebut.

Tak jauh dari tempat penemuan jasad Andika, sebuah sepeda tergeletak di tepi jalan kampung. Jasad Andika ditemukan warga sekitar pukul 09.00 WIB.

“Saat itu warga curiga kok ada sepeda yang tergeletak di tepi jalan. Dikiranya sepeda itu dari salah satu rumah karena semalam air sungai meluap. Tetapi, setelah dicek ternyata di dekat sepeda ada jasad,” jelas Ketua RT 004, Sugimin, 49, saat ditemui wartawan di rumah Andika, Kamis.

Sugimin mengatakan saat ditemukan ada luka memar di kepala Andika tepatnya di atas telinga kanan. Luka itu kemungkinan lantaran kepala Andika terbentur bebatuan di kebun tersebut.

Andika kemungkinan terseret arus air saat mengayuh sepedanya. Ketinggian air akibat luapan Kali Kuning mencapai 1 meter.

“Korban tidak memiliki penyakit bawaan. Kemungkinan ia terjatuh dari sepeda karena terbawa arus luapan sungai. Saat malam kondisi arus sungai yang meluap hingga ke perkampungan cukup deras,” urai dia.

Sugimin menjelaskan dari keterangan keluarganya, putra pasangan Satiman dan Hartini itu pergi meninggalkan rumahnya untuk bermain sepulang sekolah pada Rabu. Namun, hingga banjir menerjang wilayah Kalikebo pada Rabu malam, Andika tak kunjung pulang.

“Sebenarnya ibunya menanti-nanti Andika untuk diajak bersih-bersih rumah setelah terkena banjir. Tetapi justru ada kabar dia meninggal dunia. Korban merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah korban kemarin juga baru berangkat ke Jakarta untuk bekerja berjualan buah segar keliling. Pemakamannya masih menanti ayah korban tiba,” kata Sugimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya