SOLOPOS.COM - Eko Nur Cholis, 36, penderita gangguan jiwa asal Dusun Gondang Panjen, Desa Jono, Tanon dipasung oleh keluarganya karena sering mengamuk, Senin (20/2/2017). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kisah tragis, penderita sakit jiwa dipasung keluarganya.

Solopos.com, SRAGEN — Gara-gara sering mengamuk, penderita gangguan jiwa asal Dusun Gondang Panjen, Desa Jono, Tanon, Sragen, Eko Nur Cholis, 36, dipasung oleh keluarganya. Eko pernah hendak membakar rumah serta memukul ibu kandungnya dengan palu hingga kepalanya bocor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasar pengamatan , Senin (20/2/2017), keluarga menempatkan Eko di sebuah bangunan kecil di sebelah utara rumahnya. Sehari-hari dia hanya bisa beraktivitas di bangunan yang beralaskan beton, beratap esbes, tanpa sekat dinding. Sebuah rantai mengikat lengan tangan kanannya.

“Makan, minum, buang air besar dan buang air kecil ya di situ tempatnya. Kami tidak punya pilihan lain selain memasung dia. Kalau tidak dipasung, dia bisa mengamuk. Sudah dipasung saja dia masih bisa melempari atap rumah dengan batu sehingga banyak genting yang bocor,” jelas Muhammad Fadhil, 19, adik dari Eko saat ditemui di rumahnya.

Paniyem, 56, ibu Eko menjelaskan sudah belasan tahun anaknya menderita gangguan jiwa. Selama dirawat di rumah, Eko pernah berusaha membakar rumah. Bahkan dia juga pernah membuat kepalanya bocor karena dipukul dengan palu.

”Ceritanya waktu itu saya hendak mencegah Eko memukul adiknya. Tapi, saya malah dipukul Eko dengan palu. Kepala saya langsung bocor. Darah bercucuran ke mana-mana. Mata saya sampai berkunang-kunang. Kepala saya lalu mendapat tujuh jahitan,” ucap Paniyem.

Pada Maret 2016 lalu, pihak keluarga sudah menyerahkan Eko untuk dipelihara negara melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sragen. Saat itu, Eko bakal dirawat di RSJD Solo. Namun, selang tiga bulan kemudian, Eko ditemukan telantar di kawasan Pasar Bunder Sragen.

Eko ditemukan oleh tetanganya sendiri yang kebetulan berjualan buah semangka di kompleks Pasar Bunder. Oleh tetangganya itu, Eko diantar ke rumahnya sendiri. Kepulangan Eko ke rumahnya sendiri itu membuat kaget Paniyem serta adik-adiknya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinsos Sragen, Supriyatno, mengaku belum mendapat informasi terkait hal itu. ”Kalau dia dipasung karena sering mengamuk dan membahayakan orang lain, dia mestinya dirawat di RSJ. Saya belum mendapat laporan, tapi akan kami terjunkan tim ke rumahnya,” terang Supriyatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya