SOLOPOS.COM - Dua pemulung berdialog dengan pengguna akun Instagram @cakbudi_, Selasa (14/2/2017). (Instagram-@cakbudi_)

Kisah tragis dialami dua pemulung di Kota Semarang yang hanya mampu mendapatkan 1 kg dalam sepekan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dua pemulung yang tinggal di bantaran sungai kawasan Pecinan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menyita perhatian publik dunia maya (netizen). Maklum saja, dua pemulung itu memiliki sejumlah kisah tragis yang membuat netizen merasa iba, termasuk Lambe Turah yang kondang itu.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Kisah tragis tentang pemulung yang mencerminkan kemiskinan sebagian warga Kota Semarang itu mencuat setelah pengguna akun Instagram @cakbudi_ mengunggah rekaman video berisi dialognya bersama kedua pemulung tersebut, Selasa (14/2/2017) sekitar pukul 17.00 WIB. Pengguna akun @cakbudi_ juga memaparkan kedua pemulung itu bernama Parti dan Rubiyem.

Selain hanya tinggal di bantaran sungai, Parti dan Rubiyem mengaku hanya bisa membeli 1 kg beras dari hasil memulungnya selama sepekan. “Beginilah potret kehidupan di luar sana banyak sekali orang-orang yang sangat menderita dan membutuhkan uluran tangan kita,” tulis @cakbudi_ dalam keterangan rekaman video yang diunggahnya.

Tak pelak unggahan @cakbudi_ itu menuai beragam komentar netizen yang mengungkapkan rasa iba mereka atas kisah tragis dua ikon kemiskinan Kota Semarang itu. “Ya Allah kasihaan nenek ini. Dapat hanya 1 kg beras. Memulung selama seminggu. Susah payah mencari uang,” tulis pengguna akun @nindadp11 dalam kolom komentar.

“Ya Allah. Semoga setelah ini banyak yang peduli sama nenek berdua ya nek. Amin. Terima kasih @cakbudi_,” tulis pengguna akun @santipraditaa.

Bukan hanya simpati yang dilontarkan para netizen, namun mereka juga meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk membantu Parti dan Rubiyem. “Pak bantu pak @ganjar_pranowo kasian warganya pak,” @momkids_shoes_idr100_2pasang.

Pak nyuwun tulung niki mbah2 epun @hendrarprihadi,” tulis pengguna akun @yunita.silva.

Selain itu, netizen juga ramai-ramai mendoakan Parti dan Rubiyem yang telah mengalami kisah tragis. Mereka berharap agar Parti dan Rubiyem setidaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat agar memiliki sumber penghidupan yang lebih baik. Hingga Selasa (14/2/2017) pukul 18.40 WIB, kiriman video itu telah dikomentari sebanyak 260 kali dan sudah ditonton sebanyak 11.420 kali. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya