SOLOPOS.COM - Rengga Puspita (kanan) dipapah ibunya Endang Sri Hastutik keluar dari rumahnya untuk dibawa ke rumah sakit, Kamis (8/6/2017). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

Rengga Puspita, 30, warga Colomadu, Karanganyar, mengalami kisah tragis 22 tahun terkungkung di rumah karena sakit.

Solopos.com, KARANGANYAR – Rengga Puspita, 30, warga Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar selama 22 tahun terkungkung di dalam rumah, diduga dia menderita pembengkakan limpa. Kondisi ini mengakibatkan perut putri dari Endang Sri Hastutik itu membuncit layaknya perempuan hamil sembilan bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sejak kecil anak saya ini sudah sakit dan sampai sekarang belum sembuh. Karena itu sekarang ini saya pasrah kepada pemerintah yang akan membawa anak saya ke rumah sakit ini,” ujar dia yang sehari-hari bekerja serabutan itu, ketika ditemui Solopos.com di sela-sela mengevakuasi Puspita ke rumah sakit, Kamis (8/6/2017).

Menurut dia, akhir-akhir ini semenjak banyak terdengar suara pesawat terbang di sekitar rumahnya, Puspita sering mengikat anggota tubuhnya dengan kain jarik atau benda lain yang ada di pembaringannya. Yang bikin trenyuh, papar Endang, putranya juga sering membentur-benturkan kepalanya ke tempat tidur atau dinding tembok kamarnya.

Kondisi ini mengakibatkan kondisi kesehatannya semakin memburuk dan nafsu makannya berkurang. Karena itu beberapa waktu lalu putranya dibawa ke Puskesmas Colomadu I. Sementara itu salah satu dokter Puskesmas Colomadu I dr. Siti Mahfudah saat mendampingi Kepala Puskesmas Colomadu I, drg E. Mardikaningtyas Kusumaningsih M.Kes mencurigai Puspita menderita tumor abdomen atau pembesaran limpa. Karena itu dia perlu penanganan segera.

“Sekarang ini Puspita kami rujuk ke Rumah Sakit UNS. Puskesmas Colomadu sudah tidak mampu sehingga perlu rumah sakit yang lebih besar, karena perlu perawatan besar yang intensif sehingga kami rujuk ke Rumah Sakit UNS,” ujar Kusuma.

Puspita dibawa ke Rumah Sakit UNS menggunakan mobil ambulans Puskesmas Colomadu. Siti mengatakan jika Rumah Sakit UNS tidak mampu diperkirakan akan dirujuk ke rumah sakit lainnya.

Sementara itu Camat Colomadu, Yophy Eko Jatiwibowo menyayangkan keluarganya yang dinilai kurang terbuka. Kondisi ini mengakibatkan penyakit Puspita berlarut-larut dan terlambat memperoleh penanganan.

“Penyakit Puspita ini baru saja diketahui ketika beberapa hari lalu memeriksakan ke Puskesmas Colomadu. Sebelumnya tidak ada laporan, karena orang tuanya juga tidak melaporkan putranya mengalami sakit,” ujar dia.

Salah satu warga setempat, Warsi, 27, mengaku juga tidak tahu persis kapan Puspita mulai menderita sakit tersebut. Puspita dinilai jarang keluar rumah sehingga banyak tetangga yang tak tahu.

“Puspita itu keluar rumah paling kalau orang tua atau keluarga lainnya tidak ada di rumah. Karena jarang keluar rumah itulah kami tidak tahu kalau dia sakit hingga perutnya membuncit itu,” ujar dia.

Pada bagian lain sejumlah petugas Puskesmas Colomadu I didampingi petugas Kecamatan Colomadu awalnya kesulitan mengajak Puspita ke rumah sakit. Mereka silih berganti merayu Puspita hingga akhirnya mau digendong ibunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya