SOLOPOS.COM - M. Taufan Munggaran di Jalan Asia Afrika (Instagram.com)

Kisah tragis rider BMX Taufan menjadi perhatian masyarakat.

Solopos.com, BANDUNG — Kiprah Taufan Munggaran, 17, sebagai rider BMX didukung penuh keluarganya. Semasa hidup, mendiang Taufan selalu meminta restu saat hendak berlaga mengikuti kejuaraan atraksi BMX di sejumlah daerah Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Taufan adalah anak tunggal dan sudah yatim. Ia tinggal bersama ibunya, Ika Kartini, 48. Sebelum beranjak ke arena lomba Indonesia Open Extrem Sport Championship (IOXC) ketujuh di Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/10/2015), ia sempat berpamitan kepada sang ibu.

Kisah Taufan saat mengungkapkan harapannya diungkapkan paman Taufan, Iwan Setiawan, 44. Di rumah duka, Jalan Kebon Gedang No.23, RT 9 RW 2, Kelurahan Kebon Gedang, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Senin (5/10/2015) siang, Iwan menceritakan detik-detik saat Taufan bersiap-siap berangkat ke Telkom University.

Menurut Iwan, pada Sabtu lalu, ketika Taufan hendak berangkat ke kopetisi IOXC 2015, yang berlangsung selama tiga hari atau 2-4 Oktober, Taufan meminta restu dan dukungan kepada ibundanya.

“Taufan minta restu dan dukungan ibunya. Dia berucap sama kepada saya. Waktu itu Taufan bilang kepada teteh [ibu Taufan] dan saya kalau setelah lomba itu mau ke Thailand. Ada temannya yang mengajak,” kenang Iwan, sebagaimana dilansir Detik, Senin. [Baca juga: Postingan Terakhir Taufan Sebelum Tewas: Jatuh Bangun Lagi!]

Yang dimaksud Iwan soal Thailand adalah kemungkinan Taufan digembleng rider kelas dunia asal Thailand. Hal itu diungkapkan pembina BMX Bandung Asep Tubagus Trisnadi, Minggu (4/10/2015) kemarin. “Mereka minta Taufan ke Thailand, karena fasilitas di sana sudah bagus, tidak seperti ini. Mereka lihat potensi yang ada pada diri Taufan,” terang Apep.

Iwan menilai keponakannya memang ambisius untuk serius menekuni olahraga ekstrem ketangkasan bersepeda. Terlebih, Taufan merupakan salah satu rider pro BMX yang sudah teruji kemahirannya.

“Sebelum pergi lomba, Taufan mengobrol ingin menjadi rider pro dunia. Impiannya begitu,” kata Iwan.

Namun rupanya, ungkapan dari mulut siswa SMK Merdeka Bandung tersebut tinggal kenangan. Taufan meninggal setelah terjatuh saat beraksi di arena lomba IOXC 2015. Tim medis sempat membawa Taufan ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Bandung. [Baca juga: Kronologi Tewasnya Taufan di IOXC)

“Taufan itu orangnya supel. Dia juga memiliki semangat tinggi meniti karier sebagai rider pro BMX,” ujar Iwan.

Pantauan Solopos.com pada akun Instagram Taufan, tampak pelbagai ungkapan duka ditulis oleh sejumlah pengakses Internet (netizen), mengiringi kepergian Taufan.

“Selamat jalan taufan, semoga tenang di sana ya, semoga amal ibadahnya diterima di sisi allah. Amin,” tulis @velyana_agustina.

Byee taufan semoga amal ibadahnya diterima di sisi alloh bahagia di sana maafin kalau dulu ganis punya salah,” tulis @ganisha.azalea.

Kabar duka kematian Taufan diumumkan pula oleh perempuan yang ditengarai dekat dengan Taufan, Annisa.

Inalillahiwainailaihirojiun. By aku ngerasa mimpi kamu pergi ninggalin aku dan ninggalin semua orang yang sayang sama kamu aku gak nyangka semalem obrolan terakhir kamu sama aku by. Ini foto terakhir kita main bareng ya by :”) banyak banget rencana yang udah kita buat tapi mau gimanapun allah berkeendak lain Aku sayang kamu by yang tenang ya sayang aku bakal selalu kirim doa terbaik buat kamu,” tulis Annisa di akun Instagram-nya, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya