SOLOPOS.COM - Jenazah ketiga bocah disemayamkan di kediaman kakek mereka, Sutiyo di Sidorejo, Ngasem, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (28/5/2016). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kisah tragis dialami 3 bocah yang tewas di kubangan tol Soker, Ngasem, Colomadu, Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kisah meninggalnya tiga bocah di kubangan Tol Solo-Kertosono (Soker), Ngasem, Karanganyar, benar-benar mengagetkan keluarga. Ibu korban Riyan, Nuraini, 29, yang ditemui Solopos.com di lokasi kejadian mengaku tak menyangka kehidupan putranya akan berakhir di tempat galian proyek itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lokasi itu terletak hanya sekitar 300 meter dari rumahnya. Saat sepulang sekolah, putranya masih sempat pamit hendak bermain dengan Raka dan Edo.

Meski tak tahu ke mana mainnya, namun ketiga bocah tersebut masih kembali dan berkumpul di rumah nenek mereka yang masih satu pekarangan. Tak lama kemudian mereka pamit hendak bermain lagi dan sampai sekitar pukul 15.00 WIB mereka tidak kembali ke rumah.

Pencarian pun dilakukan, namun hingga menjelang magrib mereka tidak ditemukan. Kondisi ini mengakibatkan orang tua ketiga bocah tersebut semakin panik. “Ketiga anak ini setiap hari memang sering main bersama-sama. Karena orang tua mereka dan saya masih bersaudara,” ungkap dia.

Karena pencarian tak membuahkan hasil, salah seorang warga, Joko Widodo, mencoba mencari di tanah galian yang ada di proyek jalan tol Soker. Karena airnya keruh dan dasar tanah tidak kelihatan, dia menjajaki kedalaman menggunakan sebatang bambu.

Setelah air diubek, bambu tersebut menyangkut benda mencurigakan. Joko pun berinisiatif menceburkan diri di galian tersebut dan ternyata kecurigaannya benar. Mayat ketiga bocah tersebut tenggelam di dasar tanah galian. “Ketika saya temukan ketiga bocah ini memang sudah meninggal dunia,” ujar Joko Widodo menambahkan.

Kondisi ini membuat gempar warga sekitar. Sebab mereka tidak menyangka ketiga bocah yang orang tuanya masih bersaudara ini ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Mereka menyangka ketiga bocah itu tenggelam akibat terpeleset dan tak bisa berenang. “Kejadian yang sebenarnya tidak ada yang tahu. Tapi kemungkinan, semula ada ada yang terpeleset dan yang lainnya berniat membantu. Namun mereka malah meninggal semua,” terang sejumlah warga yang memperbincangkan kejadian tragis ini.

Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan soal pemakaman korban. “Soal pemakaman saya masih menunggu keputusan keluarga,” ujar ayah Raka, Heri Priyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya