SOLOPOS.COM - Nada, 2, bocah asal RT 001/RW 001 Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Selo, Boyolali, terluka serius di lengan kirinya akibat ketumpahan minyak goreng mendidih sebulan lalu. (Istimewa)

Kisah tragis dialami bayi umur dua tahun asal Boyolali yang ketumpahan minyak goreng mendidih.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang bayi berusia dua tahun, Nada, mengalami luka serius di sekujur lengan kirinya akibat ketumpahan minyak goreng panas. Lengan putra sopir truk asal RT 001/RW 001 Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Selo, itu melepuh sangat parah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (9/5/2017), kondisi luka yang diderita Nada cukup memprihatinkan. Sepanjang lengan kirinya melepuh matang. Tak hanya itu, kondisi luka Nada dipenuhi cairan nanah karena tak mendapat perawatan medis yang memadai.

Luka itu akibat ketumpahan minyak goreng mendidih dari wajan penggorengan. Salah satu aktivis sosial kemanusiaan Boyolali, Bang Jack, mengatakan derita luka Nada mengetuk nurani publik dan menguras air mata masyarakat.

Luka yang diderita Nada membuat kulit dan daging Nada tak ubahnya daging matang. “Banyak orang tak kuasa melihat luka yang dialami Nada,” paparnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Bang Jack menjelaskan musibah Nada terjadi sebulan lalu pada sore hari di sebuah acara hajatan di rumah tetangganya. Saat itu, Nada diasuh neneknya.

“Kebetulan ada rewang di rumah tetangganya. Nah, pas rewang itulah, Nada berlarian hingga menabrak wajan berisi minyak goreng mendidih,” kisah Bang Jack.

Sesaat setelah ketumpahan minyak goreng mendidih, Nada langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, karena keterbatasan biaya, Nada akhirnya dibawa pulang dan diobati sendiri oleh orang tuanya.

“Orang tuanya dari keluarga tak mampu. Bapak Nada, Pak Sukono, hanya sopir truk, ibunya buruh tani. Mereka tak terdaftar BPJS,” jelasnya.

Kondisi itulah yang membuat sakit yang diderita Nada kian tak terperikan. Lukanya perlahan timbul cairan nanah. Saban hari, Nada menangis merintih kesakitan.

Saat-saat seperti itulah, kata Bang Jack, keluarga dan warga tak kuasa melihat derita Nada. Derita Nada memantik empati para dermawan melalui gerakan penggalangan dana.

“Tadi baru saja kami bawa ke rumah sakit bersama perangkat desa dan puskesmas setempat. Nada akan mendapatkan perawatan intensif selama tiga bulan ke depan,” ujarnya.

Untuk biaya pengobatan, akomodasi, serta lain-lainnya, keluarga Nada membutuhkan uluran tangan para dermawan. “Semoga luka Nada bisa disembuhkan dan tak merembet ke jaringan sel-selnya,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya