SOLOPOS.COM - Enam tersangka kasus perampokan toko emas di Sragen, Jateng, serta sejumlah kota di Jatim dan Jabar beserta perhiasan emas barang bukti kejahatan mereka di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (29/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kisah tragis dialami seorang rider ojek online di Kota Semarang yang mengaku dipecat lantaran melakukan kesalahan yang dianggap sepele.

Semarangpos.com, SEMARANG – Rohman, seorang rider ojek online di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengaku kehilangan mata pencaharian setelah salah seorang pengguna jasa melaporkan kesalahannya kepada perusahaan ojek online tempatnya bekerja. Rohman mengaku kesalahan yang memici kisah tragis itu tampak sepele, yakni kaki sang pelanggan tersenggol badan mobil ketika dibonceng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kisah tragis Rohman itu lantas menjadi perhatian warga dunia maya (netizen) setelah dibagikan di akun Instagram @dramaojol.id, Senin (27/11/2017) malam. Dalam kisah tragis itu, Rohman mengaku mendapatkan pelanggan seorang mahasiswi yang menggunakan jasanya dari Perumahan Tembalang Regency menuju kampus FISIP Undip Tembalang, Kota Semarang, Kamis (23/11/2017).

Setiba di gang sempit, Rohman mengaku tak sengaja melakukan kesalahan sehingga kaki sang pelanggan yang belum diketahui namanya itu tersenggol mobil. “Bagi siapa saja cs (customer) Gojek pada tanggal 23 kakinya pernah tersenggol mobil, mohon maaf saya tidak menabrakkan tapi tersenggol karena gang sempit dan saya sudah berusaha pelan-pelan sekali,” ungkap Rohman di suatu layanan pesan singkat yang lantas dibagikan pengguna akun Instagram @dramaojol.id.

Rohman mengaku dirinya dipecat lantaran kesalahan yang menurutnya tak ia sengaja itu dilaporkan sang pengguna jasa kepada salah satu perusahaan tranportasi online di Semarang tempatnya bekerja. “Laporan mbak tentang kejadian kaki kesenggol mobil tanggal 23 itu, dari Tembalang Regency menuju F. Teknik. Saya bersama anak istri sudah membayarnya dengan mahal dengan hilangnya mata pencaharian kami sehari-hari,” tulis Rohman.

Namun demikian, Rohman tetap bersedia jika sang pelanggan yang dimaksud meminta tanggung jawab lebih. Bahkan, ia menyertakan nomor telepon untuk disebar agar si pelanggan bisa menghubunginya jika ingin tanggung jawab lain darinya.

Tak pelak kisah tragis itu langsung menuai komentar miring dari netizen terhadap pengguna ojek online yang melaporkan kesalahan Rohman itu. Menurut warganet, kesalahan Rohman sebagai rider dari salah satu perusahaan tranportasi online di Semarang itu sepele dan tak perlu dilaporkan, terlebih harus berujung hilangnya pekerjaan seseorang. “Lenjeh amat jadi mahasiswa orientasinya pendek,” tulis pengguna akun Instagram @rootbeer.aw.

“Kasihan, sudah tau gang sempit ya gausah lebay sampai laporan gitu sih,” ungkap pengguna akun Instagram @galuhan.

“Mahasiswi cari sensasi lah. Sok2an caper. Kasihan Bapak Mantan Gojeknya. Itu mata pencaharian buat nafkahin anak istri,” cibir pengguna akun Instagram @zulianamst.

Sementara itu, saat dihubungi Semarangpos.com, Senin (27/11/2017) malam, melalui layanan pesan singkat di nomor telepon yang disertakan pada curahan hati sekaligus kisah tragis itu, Rohman tak memberikan respons sama sekali. Bahkan saat dihubungi melalui sambungan telepon untuk dimintai keterangan, Rohman juga tak mengangkatnya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya