SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Kisah tragis kali ini tentang gadis budak seks ISIS yang diperkosa setiap hari.

Solopos.com, SOLO – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikenal kejam. Mereka tak segan memerkosa bahkan membunuh para wanita yang enggan dijadikan budak seks. Sudah banyak wanita yang menjadi korban kebiadaban anggota ISIS. Mulai dari yang masih anak-anak sampai dewasa, semuanya diperlakukan dengan kejam. Seperti dialami remaja asal Irak, Ekhlas, 17.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip Solopos.com dari Mirror, Rabu (2/8/2017), Ekhlas sempat menjadi tawanan ISIS pada 2014 saat usianya masih 14 tahun. Saat itu, desa tempat tinggalnya diserang kelompok ISIS. Sayang, usahanya melarikan diri saat itu tak membuahkan hasil. Ia lantas ditangkap dan dijadikan budak pemuas nafsu para anggota ISIS.

Ekspedisi Mudik 2024

Kisah tragis itu dialami Ekhlas membuat hidupnya terasa sangat menyedihkan, hingga ia mencoba bunuh diri. “Aku diperkosa setiap hari selama enam bulan. Bayangkan saja, bagaimana pedihnya penderitaan yang aku alami selama hidup bersama mereka. Aku sempat ingin bunuh diri. Namun, aku tak mau menyerah begitu saja,” kenang Ekhlas.

Ekhlas tak mau hidupnya sia-sia di tangan ISIS. Ia menaruh dendam kepada kelompok yang membunuh ayahnya dengan bengis. “Aku akhirnya mencari cara untuk melarikan diri. Aku tak mau mati sia-sia di sana. Mereka telah membunuh ayahku di depan mataku. Aku sangat membenci meraka,” sambung dia.

Setelah membunuh ayahnya, ISIS memisahkan Ekhlas dengan ibunya. Ia dijebloskan ke penjara bersama sejumlah tawanan lainnya. Menurutnya, kehidupan di penjara ISIS sangat mengerikan, seperti berada di neraka.

“Mereka tidak memberi makan orang-orang yang ditawan. Suatu hari aku melihat seorang pria ISIS menyeret bocah perempuan berusia 10 tahun keluar penjara. Entah apa yang mereka lakukan kepada anak itu. Lalu, suatu ketika kejadian mengerikan itu terjadi kepadaku. Seorang pria berbadan besar membawaku keluar penjara untuk dijadikan budak. Pria itu sangat jelek, badannya bau. Dia adalah orang yang sangat mengerikan,” ungkapnya.

Semua kejadian buruk itu membuat Ekhlas terus menangis sampai air matanya mengering. Ia sangat putus asa meratapi nasibnya. Ia lantas berusaha melarikan diri saat terjadi keributan di rumah tempatnya disekap. “Air mataku sudah mengering. Aku sempat ingin mati saja. Namun, suatu ketika terjadi keributan di rumah itu sehingga aku mendapat kesempatan untuk melarikan diri,” lanjutnya.

Meski tidak mudah, Ekhlas akhirnya bisa bebas dari lubang hitam itu. Kini, ia menetap di Jerman. Ia tengah menjalani pemulihan atas trauma masa lalunya yang kelam itu. Ia pun melanjutkan kehidupan seperti gadis normal lainnya. Setiap hari ia pergi ke sekolah untuk belajar demi meraih cita-citanya sebagai pengacara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya