SOLOPOS.COM - Gubuk yang digunakan untuk mengurung wanita haid di Nepal (Reuters)

Kisah tragis terjadi di Nepal. Seorang remaja harus meregang nyawa karena sesak napas.

Solopos.com, SOLO – Seorang gadis 15 tahun harus kehilangan nyawa setelah diasingkan keluarganya ke sebuah gubuk kecil. Roshani Tiwura diharuskan tinggal di sebuah gubuk kecil dengan fentilasi udara buruk hanya karena ia sedang menstruasi.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Ayah Roshani menemukan sang anak sudah tak bernyawa di gubuk tersebut. Polisi meyakini sang remaja tewas karena sesak napas. Sebelum tidur, Roshani diketahui menyalakan api untuk menghangatkan tubuhnya, tapi usaha itu justru menimbulkan petaka baginya. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian tragis sang anak.

Ekspedisi Mudik 2024

Dilansir Mirror.co.uk, Rabu (21/12/2016), remaja di Nepal terpaksa harus diasingkan saat menstruasi. Hal itu karena mereka menganut ajaran Hindu kuno. Pemerintah Nepal sebenarnya sudah melarang praktik tersebut sejak satu dekade lalu.

Praktik Chhaupadi dilarang Nepal sejak 2005, namun laporan menujukkan wanita dan remaja perempuan sering meninggal karena serangan binatang liar dan gigitan ular. Tak jarang mereka diperkosa saat menjalani pengasingan di gudang atau gubuk. Faktanya beberapa kota terpencil masih menjalankan praktik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya