SOLOPOS.COM - Detik-detik sebelum Sifiso melakukan salto terakhirnya (Twitter)

Binawaragawan asal Afrika Selatan dikabarkan tewas karena salto back flip yang kerap dilakukannya tak berjalan lancar.

Solopos.com, DURBAN – Sebuah kisah tragis menimpa binaragawan bernama Sifiso Lungelo Thabethe, 23, asal Emlazi, Afrika Selatan. Binaragawan tersebut meninggal dunia setelah tulang lehernya patah saat saltonya tidak berjalan sempurna.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Dilansir News24.com, Jumat (11/8/2017), peristiwa tragis yang menimpa Sifiso terjadi di sebuah acara binaraga yang diselenggarakan di kampung halaman Sifiso, Umlazi, Sabtu (5/8/2017). Sifiso tak sadarkan diri setelah saltonya tak berjalan lancar.

Sifiso tidak mendapat momentum yang cukup sehingga ia terjatuh dengan posisi kepala bagian belakang terlebih dahulu. Sifiso dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit. Ia mengalami patah tulang leher.

Detik-detik gagalnya salto Sifio terekam oleh salah satu penonton dan kini viral. Salah satunya diunggah oleh pengguna akun Twitter, @RenzoGracieBJJ, Kamis (10/8/2017). “Peringatan! Otak kalian tidak punya otot untuk melindungi dari benturan. Lindungi otak setiap saat. Hindari benturan di otak,” cuit akun resmi petarung mixed martial arts (MMA), Renzo Gracie.

Dalam video yang viral itu Sifiso tampak berjalan ke tengah arena setelah namanya dipanggil. Ia yang hanya mengenakan celana dan kaus kaki hitam itu tampak melambai ke penonton. Semakin mendekati tengah arena Sifiso berlari kecil dan melompat untuk bersalto. Namun nahas, lompatan Sifiso tak sempurna, ia mendarat dengan kepala bagian belakang terlebih dahulu.

Dalam video tampak Sifiso langsung terkapar dengan posisi miring. Beberapa pria mendekatinya untuk memberikan pertolongan. “Dia [Sifiso] langsung dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal sesaat setelah diperiksa dokter,” ungkap Kolonel Thembeka Mbhele, seperti dikutip News24.com.

Presiden BodyBuilding South Africa (BBSA), Wayne Price, menduga kaus kaki yang dipakai Sifiso adalah penyebab saltonya tak sempurna. “Kami menduga kaus kakinya membuat ia tak mendapat momentun yang cukup untuk salto. Ia mungkin terpeleset dan jatuh kepala terlebih dahulu,” ucap Wayne.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya