SOLOPOS.COM - Kepala Dinsosnakertrans Ponorogo, Sumani, saat berkunjung ke rumah istri Hadi Baskoro di Desa Semanding, Ponorogo, Senin (10/10/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah tragis, seorang TKI asal Ponorogo hilang dalam perjalanan ke tempat aman saat badai Megi menerjang.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, yang bekerja di Taiwan hilang saat badai Megi menerjang negara tersebut sekitar dua pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga kini, TKI tersebut belum ditemukan. Berikut kronologi hilangnya TKI bernama Hadi Baskoro, 48, tersebut, sebagaimana informasi yang diperoleh Madiunpos.com dari Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ponorogo, Sumani, Senin (10/10/2016).

Menurut keterangan dari otoritas Taiwan, badai Megi menerjang negara itu pada 27 September 2016. Karena badai Megi dianggap berbahaya, pemerintah setempat secara resmi meliburkan seluruh aktivitas pada tanggal tersebut.

Bahkan, di beberapa wilayah aktivitas diliburkan hingga 28 September. Setelah bencana alam itu, pemerintah Taiwan mendata ada tujuh korban tewas dan 625 orang luka-luka. Dari tujuh orang yang meninggal dunia itu, tidak ada WNI, baik menjadi TKI maupun pelajar di Taiwan.

Selanjutnya, pada 29 September 2016, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menerima informasi dari agensi Golden Manpower Consulting Co. bahwa ada dua TKI, salah satunya Hadi Baskoro, hilang dari mes pabrik tempat mereka bekerja. Diduga dua TKI tersebut menjadi korban badai Megi.

Kepolisian Yilan langsung melakukan investigasi dan mencari dua TKI itu. Informasi dari tim investigasi kepolisian Yilan, pada 27 September, perusahaan King Sing Engineering Corporation tempat dua TKI itu bekerja meliburkan aktivitas karena badai Megi.

Seluruh pekerja diimbau tetap berada di mes selama badai berlangsung. Saat badai masih berlangsung, dua TKI tersebut tanpa sepengetahuan perusahaan meninggalkan mes menuju lokasi kerja di terowongan bukit yang berlokasi sekitar 1 km dari mes.

Diduga dua TKI itu pindah ke terowongan karena di lokasi tersebut dianggap lebih aman. Hal ini didasari kejadian serupa saat badai Soudelor, Agustus 2015, ada sejumlah TKI yang meninggalkan mes yang ambruk diterpa badai dan mengungsi ke rerowongan itu.

Keterangan dari sejumlah TKI juga dua TKI atas nama Hadi Baskoro dan Basori itu meninggalkan mes menggunakan truk perusahaan. Sekitar pukul 19.30 waktu setempat dengan kondisi badai yang semakin membesar, kedua TKI itu pergi meninggalkan terowongan dengan mengendarai truk menuju mes untuk mengambil makanan.

Setengah jam kemudian, beberapa TKI juga pergi ke mes. Namun, hingga rombongan TKI itu kembali, Hadi Baskoro dan Basori tidak terlihat. Saat itu, rekan-rekan Hadi Baskoro belum tahu dua TKI tersebut menjadi korban badai Megi.

Kemudian pada 28 September, perusahaan dan agensi akhirnya melaporkan hilangnya kedua TKI itu ke Kepolisian Yilan. Atas laporan itu, petugas menyisir dan mencari di bantaran sungai dekat mes dan di terowongan ditemukan truk yang dikendarai kedua TKI itu tenggelam dan dalam posisi terbalik di tengah sungai. Namun, kedua TKI tidak ditemukan di lokasi itu.

Petugas juga menemukan celana panjang yang diketahui milik Hadi Baskoro di sungai. Namun, diyakini celana tersebut bukan yang dipakai saat Hadi mengendarai truk dan itu merupakan celana ganti.

Hasil investigasi kepolisian setempat menyebutkan kedua TKI itu diduga mengalami kecelakaan saat mengendarai truk melewati badan jalan yang tergerus dan terseret ke sungai yang arusnya sangat deras.

Awalnya, kepolisian setempat mencari selama 3 x 24 jam dan pencarian dinyatakan berakhir pada 1 Oktober dengan hasil kedua korban tidak ditemukan. Namun, pemerintah Indonesia melalui KDEI di Taipei mendesak pemerintah setempat melakukan pencarian kedua korban itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya