SOLOPOS.COM - Penderita tumor ganas asal RT 002/RW 001 Dusun Payaman, Desa Trayang Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Murdoko, 51, Selasa (17/11/2015). (Tribratanews.net)

Kisah tragis ditorehkan penderita tumor Nganjuk yang mengembuskan napas terakhir setelah dua hari dirawat di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jatim.

Madiunpos.com, NGANJUK — Penderita tumor ganas asal RT 002/RW 001 Dusun Payaman, Desa Trayang Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Murdoko, 51, meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua hari di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, meninggal dunia, Jumat (20/11/2015) sekitar pukul 14.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebelum dirawat di RSUD dr. Soetomo, Murdoko telah menjalani operasi sebanyak dua kali di RSUD Kertosono, Nganjuk. Operasi pertama tidak menampakan tanda-tanda kesembuhan pascaoperasi, benjolan daging yang ada di paha kanan Murdoko bahkan tumbuh semakin besar. Dia lantas kembali menjalani operasi di rumah sakit yang sama dengan ditangani dokter yang berbeda.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Madiunpos.com dari Bagian Humas Polres Nganjuk, proses pengangkatan daging tumbuh di paha kanan Murdoko kali pertama dilakukan oleh tim medis RSUD Kertosono pada Maret 2015. Proses operasi pengangkatan daging tumbuh pada tahap pertama di ruang Bougenfile itu berjalan mulus tanpa hambatan.

Dirujuk ke Malang

Wakapolres Nganjuk Kompol Rachmat Sumekar menjenguk penderita tumor ganas asal RT 002/RW 001 Dusun Payaman, Desa Trayang Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Murdoko, 51, Selasa (17/11/2015). (Tribratanews.net)

Wakapolres Nganjuk Kompol Rachmat Sumekar menjenguk penderita tumor ganas asal RT 002/RW 001 Dusun Payaman, Desa Trayang Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Murdoko, 51, Selasa (17/11/2015). (Tribratanews.net)

Pasien yang termasuk peserta BPJS tersebut mampu melewati fase kritis. Namun, perjuangan hidup Murdoko belum berhenti, Ia berinisiatif ingin melakukan operasi tahap kedua. Dia dioperasi oleh tim dokter yang berbeda, bukan seperti saat operasi pertama.

Tim dokter pada operasi kedua dikabarkan tidak mengangkat seluruh daging tumbuh di kaki kanan Murdoko, melainkan hanya diambil sedikit untuk bahan uji laboratorium. Setelah dilakukan uji laboratorium, tim dokter menyatakan benjolan di kaki kanan Murdoko itu ternyata tumor ganas.

Mengetahui mengidap tumor ganas, pihak RSUD Kertosoni langsung mengambil langkah darurat dengan menerbitkan surat rujukan bagi Murdoko untuk mencari rumah sakit yang memiliki fasilitas dan tenaga ahli lebih baik.

Pihak keluarga dan RSUD Kertosono membawa Murdoko ke RS Saiful Anwar Malang.  Mereka membantu Murdoko untuk mengantongi BPJS, termasuk melengkapi surat rujukan dari RSUD Kertosono.

Menunggu 4 Bulan
Setelah semua kelengkapan administrasi tuntas, Murdoko tidak serta merta mendapat perawatan di RS Saiful Anwar. Ia mencatatkan kisah tragis karena harus menunggu panggilan dari RS Saiful Anwar.

Meski hampir berlalu empat bulan, Nurdoko tak  kunjung dipanggil untuk diperiksa di RS Saiful Anwar. Setiap kali anggota keluarga meminta konfirmasi, pihak RS Saiful Anwar hanya bisa menyarankan Murdoko untuk menunggu karena belum ada kamar.

Tidak segera ditangani petugas medis di RS Saiful Anwar, membuat kodisi kesehatan Murdoko melemah. Daging tumbuh di paha kanan Murdoko yang semula berukuran buah semangka, berubah semakin besar dan panjang ke samping karena tidak kunjung mendapatkan perawatan dan pengobatan. Dia bahkan sudah tidak bisa lagi berjalan keluar dari kamar. Murdoko hanya bisa keluar saat bersama istri setianya, Sukimah.

Dibantu Polres Nganjuk
Wakapolres Nganjuk Kompol Rachmat Sumekar bersama dengan peraih penghargaan dari MNC Media Group sebagai “Pahlawan untuk Indonesia bidang Pelayanan Publik” Aiptu Nanik Yuliati sempat menjenguk keadaan Murdoko yang terbaring lemas di rumahnya begitu mendengar kisah tragis itu, Selasa (17/11/2015) sore. “Kami langsung berangkatkan Murdoko RSUD dr. Soetomo, untuk mengikuti pengobatan [18/11/2015],” ujar Nanik kepada seperti dikutip Madiunpos.com dari laman Tribratanews.net milik Polres Nganjuk, Selasa (24/11/2015).

Murdoko langsung menjalani perawatan sesampainya di RSUD dr. Soetomo. Nanik menjelaskan kondisi Murdoko memang sudah parah, tumor ganasnya sudah menjalar dan menggerogoti paru-paru serta jantung. “Murdoko sempat menjalani perawatan dua hari, sebelum dia dipanggil Tuhan,” kata Nanik.

“Sayangnya, Murdoko keburu dipanggil Tuhan setelah Polres Nganjuk bertindak dan membawanya ke RSUD Dr Soetomo. Mungkin, jika Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Nganjuk tanggap, Murdoko sudah sejak dulu dirujuk ke RSUD Dr Soetomo dan bukan polisi yang bertindak. Namun, pihak Dinkes lebih mementingkan acara hura-hura untuk memperingati ulang tahunnya,” tulis pengelola laman Tribratanews.net yang memuat kisah tragis itu untuk kali pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya