SOLOPOS.COM - Suasana Pantai Parangtritis. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kisah tragis, empat karang taruna Desa Tepisari, Polokarto, Sukoharjo diterjang ombak Pantai Parangtritis, Jogja.

Solopos.com, SUKOHARJO–Seorang laki-laki duduk di kursi kayu di teras rumahnya. Tatapan matanya terlihat kosong. Raut muka sedih terpancar jelas. Memakai kaus warna hitam dan celana pendek, laki-laki itu sesekali memijat pundaknya. Namanya Sumardi. Dia merupakan salah satu korban kecelakaan air di objek wisata Pantai Parangtritis, Bantul, DIY pada Selasa (27/6) sekitar pukul 15.40 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga Dusun Dusun Ngeluar, Desa Tepisari, Kecamatan Polokarto ini terseret ganasnya ombak pantai selatan. Kala itu, Sumardi berupaya menyelamatkan dua korban lainnya yakni Anisa dan Dinda. Posisi Sumardi hanya beberapa meter dari mereka. Sementara satu korban lainnya, Wahyu diselamatkan tim SAR gabungan saat kejadian. “Anisa dan Dinda tak bisa berenang. Saya langsung menarik tangan mereka namun diterjang gulungan ombak. Tubuh saya diinjak-injak mereka agar tetap bisa bernapas,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Rabu (28/6/2016).

Saat itu, Sumardi pasrah ajal bakal menjemputnya apabila terseret ombak pantai. Namun, Tuhan berkehendak lain. Anggota tim SAR gabungan langsung berlari dan menyelam menuju lokasi kejadian. Mereka menangkap tangan Sumardi serta menyelematkan Anisa dan Dinda.

Anggota tim SAR lainnya juga membawa tubuh Wahyu yang telah mengambang di air laut. “Saat kejadian, Wahyu pingsan, tak sadarkan diri. Untungnya langsung diselamatkan tim SAR ke pinggir pantai. Kami juga dibawa ke pinggir pantai untuk mendapatkan perawatan medis,” tutur dia.

Wahyu dan Anisa sempat dibawa ke rumah sakit lantaran tak sadarkan diri. Mereka siuman di rumah sakit sekitar pukul 18.00 WIB. Lantaran siuman, mereka akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter.

Keempat korban merupakan anggota karang taruna Desa Tepisari yang melaksanakan kegiatan tour ke sejumlah objek wisata di Jogja. Rombongan karang taruna itu berangkat dari Polokarto sekitar pukul 07.00 WIB. Jumlah anggota karang taruna yang mengikuti tour sekitar 60 orang. “Kami menyewa satu bus pariwisata. Sebenarnya kami ingin ke Malioboro pada malam hari. Lantaran ada musibah, kami langsung pulang ke Polokarto,” papar dia.

Karyawan PT PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) ini merupakan salah satu panitia kegiatan tour karang taruna ke Jogja. Rombongan karang taruna tiba di Polokarto pada Selasa malam. Mereka disambut warga setempat yang khawatir terhadap nasib anaknya.

Sementara itu, Kapolsek Polokarto, AKP Banuari, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengatakan bus yang mengangkut rombongan karang taruna tiba di Desa Tepisari sekitar pukul 21.30 WIB. Anggota rombongan karang taruna langsung pulang ke rumahnya masing-masing untuk beristirahat. “Semua selamat, tidak ada yang menjalani rawat inap di rumah sakit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya