SOLOPOS.COM - Armando de Andrade yang diduga dikurung orang tuanya selama 20 tahun (Mirror)

Kisah tragis ini tentang cerita orang hilang.

Solopos.com, SAO PAULO – Pria bernama Armando de Andrade ditemukan terkurung di ruang bawah tanah rumah orang tuanya di Sao Paulo, Brasil. Armando sempat dinyatakan hilang dari lingkungan pada usia 16 tahun pada 1986 silam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Mirror, Selasa (25/10/2016), polisi menggerebek kediaman ayah Armando dan ibu tirinya terkait dugaan kepemilikan obat-obatan terlarang. Bukan hanya obat-obatan, aparat juga menemukan Armando di ruang bawah tanah rumah tersebut. Pria malang ini terikat di tempat tidur dalam kondisi kekurangan gizi.

Armando dikurung di ruang gelap yang tidak terdapat jendela ataupun lampu. Dilaporkan, di lantai ruang bawah tanah itu berceceran kotoran manusia.

Seorang saksi mengungkap Armando sekarang berusia 36 tahun. Saat dikeluarkan dari ruang bawah tanah itu rambut dan janggutnya sangat panjang, sedangkan kuku-kukunya sudah tumbuh tak beraturan.

Saat dievakuasi Armando seperti tidak sadar jika dirinya bertemu dengan polisi. Ekspresinya datar dan tidak mengucap apapun. “Kami bawa dia keluar, dia hanya diam saja tanpa ekspresi. Kami belum bisa mengetahui apakah dia takut atau diberi obat-obatan,” jelas Celso Marchiori, Kepala Kepolisian Sao Paulo.

Beberapa tetangga mengungkap Armando dulunya adalah anak-anak seperti biasa. Ia sering bermain dengan anak-anak seusianya, hingga tiba-tiba menghilang di usia 16 tahun. Salah satu tetangga, Aparecido Rocha Brasil, menebak keputusan untuk mengurung Armando dilakukan ayah dan ibu tirinya setelah Armando mulai bereksperimen dengan minuman keras.

Saat teman-teman Armando menanyakan kepergianya, ayah Armando, Amancio de Andrade, selalu menegaskan Armando pindah ke kota lain di Brasil. “Dia [Armando] pindah, dia baik-baik saja, sekarang dia bekerja dan membangun keluarga di sana,” ungkap Ederson Silva, teman masa kecil Armando menirukan jawaban ayah Armando.

Mengenai tuduhan pengurungan itu, Amancio menampiknya secara tegas. Menurut Amancio, Armando meninggalkan rumah saat usia 18 tahun. Satu minggu sebelum penggerebekan Armando pulang ke rumah dan ingin dikurung karena mengalami ketagihan obat terlarang.

“Dia pria dewasa, sebelumnya dia tak pernah menghubungi. Kemudian minggu lalu dia pulang. Kami memberinya makan, membiarkannya menginap di ruang bawah tanah. Dia menyuruhku mengunci pintunya dari luar agar tidak bisa menyelinap keluar,” cerita Amancio.

Hingga berita ini ditulis, kepolisian Sao Paulo dikabarkan masih melakukan investigasi pada Amancio dan istrinya. Pihak rumah sakit masih terus berusaha memeriksa Armando dan meminta bantuan teman masa kecil Armando untuk mengambil informasi.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya