Solopos.com, SOLO — Papua memiliki sejarah yang panjang dan penuh kontroversi. Persoalan politik terutama menyangkut kabupaten dan Provinsi Papua serta pemberian otonomi khusus bukanlah suatu hal baru. Bagi warga setempat, persoalan Papua dengan segala pemekaran yang dilakukan sudah ada sejak masa lalu. Hal itu terjadi sejak Pemerintah Hindia Belanda mengklaim Papua sebagai tanah kekuasaan pada 1898.
Jika menengok ke belakang, keberadaan tanah Papua terasa penuh misteri yang membuatnya istimewa di mata bangsa-bangsa di dunia yang berlomba-lomba ingin memilikinya. Yan Dirk Wabiser dalam bukunya berjudul Papua dari Pemekaran ke Pemekaran (2020) menjelaskan, tanah Papua baru disinggahi 20 tahun setelah penemuandunia baru–benua Amerika–yang dianggap sebagai tanah penuh misteri alias Nieuw Guinea is een land van mysterie. Namun dalam perkembangan berikutnya diken al sebagai tanah atau pulau emas (Goudeland)–suatu negeri yang menjanjikan harapan. Terbukti, tanah di ujung timur Indonesia itu memiliki gunung emas.