SOLOPOS.COM - Garjito, 60, warga Desa Kujon, Ceper, Klaten, mengatur arus lalu lintas di simpang empat Desa/Kecamatan Ceper, Kamis (3/10/2019). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Seorang sukarelawan pengatur lalu lintas di Klaten menorehkan kisah unik. Tak hanya mengarahkan jalan bagi para pengendara, pria bernama Garjito ini juga menyampaikan kerap pesan positif bagi para penggguna jalan.

Garjito yang bertugas di simpang empat jalan raya Karangwuni-Pedan, Desa/Kecamatan Ceper, Klaten, sering mengingatkan soal kelengkapan berkendara, serta berpesan agar para pengendara tak lupa berzikir dan selawat.

Promosi Sukomulyo Gresik Pemenang Desa BRILiaN Kategori Pengembangan Wirausaha Terbaik

Nganggo helm hlo. Aja lali zikir karo selawat,” teriak warga Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Klaten, itu di simpang empat Ceper, Kamis (3/10/2019).

Sesekali, bapak tujuh anak itu itu memutar tubuhnya sembari mengangkat jempol saat menyeberangkan pengendara. Saat mendapati pengendara sepeda motor yang tak mengenakan helm, Garjito tak sungkan menegur.

Ekspedisi Mudik 2024

Aktivitas mengatur lalu lintas saban pagi hingga sore dilakukan Garjito. Kopiah warna putih, kaus yang dibalut rompi hijau, celana panjang, serta sepatu menjadi seragam harian Garjito sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas di Ceper.

“Saya memang selalu mengingatkan agar pengendara itu jangan lupa berzikir dan selawat. Dengan zikir dan selawat hati tambah tenang,” kata Garjito saat berbincang dengan .

Garjito menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas sejak empat tahun silam. Niatan pensiunan pegawai Perumnas Karanganyar itu menjadi sukarelawan lantaran seringnya terjadi kecelakaan di jalan raya Karangwuni-Pedan.

Awalnya, Garjito mengatur lalu lintas di simpang tiga Pabrik Gula Ceper. Dia berpindah lokasi di wilayah Kujon yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Hingga sejak Lebaran lalu, Garjito juga mengatur lalu lintas di simpang empat Ceper.

Garjito mulai melakukan tugasnya sejak pukul 06.00 WIB diawali di kampungnya. Sekitar pukul 07.00 WIB, dia berpindah lokasi ke simpang empat Ceper hingga pukul 17.00 WIB.

Garjito memiliki waktu khusus beristirahat. Pria yang dikenal rajin mengaji tersebut mulai beristirahat sekitar pukul 10.30 WIB untuk azan di masjid kampungnya, salat berjamaah, hingga istirahat sebentar sebelum kembali bertugas sekitar pukul 13.00 WIB. Dia kembali beristirahat sekitar 14.30 WIB untuk azan serta salat berjamaah sebelum kembali mengatur arus lalu lintas hingga pukul 17.00 WIB.

“Sejak awal saya tidak mengharapkan bayaran sepersen pun. Namun, ada saja yang perhatian seperti memberikan uang, memberikan minuman, serta seragam,” urai dia.

Tak hanya para pengguna jalan dan warga sekitar, Garjito juga diapresiasi dari aparat Polsek Ceper. Lantaran merasa terbantu atas jasa Garjito, polsek memberikan rompi, peralatan mengatur lalu lintas, hingga sepatu.

Salah satu warga Ceper, Agus, mengatakan simpang empat Ceper menjadi lokasi rawan kecelakaan lantaran padatnya volume lalu lintas dari keempat sisi kawasan tersebut.

“Setiap waktu ada saja kecelakaan di simpang empat ini. Namun, sejak ada dia [Garjito] bisa berkurang. Selain itu, arus lalu lintas tidak semrawut,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya