SOLOPOS.COM - Kades Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sukamto (kanan), dan sekretarisnya, Agung Susanto, menunjukkan aliran air yang berasal dari Belik Dono, Dusun Kolotoko, desa setempat, belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI - Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri yang berada di kawasan perbukitan menyimpan segudang potensi alam. Salah satupotensi alam di Sendang Wonogiri adalah belik atau sumber air, seperti Belik Dono.

Belik Dono terletak di Bukit Kolotoko, Dusun Kolotoko RT 002/RW 005. Air dari belik itu kini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sejumlah warga dusun. Belik Dono menyimpan cerita menarik berkaitan dengan perjudian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Sendang, Sukamto, belum lama ini mengatakan dari cerita yang berkembang di Sendang dahulu diyakini ada danyang atau “penunggu” di Belik Dono. Danyang mampu membocorkan nomor nalo, judi sejenis togel, yang akan keluar.

Ekspedisi Mudik 2024

Aktor Legend Bollywood Amitabh Bachchan Positif Covid-19

Suatu ketika ada orang yang pernah mendapatkan petunjuk nomor nalo saat nyonji atau meminta wangsit di Belik Dono. Nomor tersebut benar-benar “tembus”, sehingga orang bersangkutan mendapat banyak uang.

Kabar tersebut dengan cepat tersebar. Setelah itu orang dari berbagai daerah banyak yang meminta wangsit di Belik Dono. Mereka pun mendapatkan bocoran nomor nalo. Anehnya, nomor-nomor itu banyak yang “tembus”.

Bandar Rugi

Hal itu membuat bandar nalo rugi besar. Sang bandar lalu mencari jawaban bagaimana bisa para pejudi bisa menang terus. Sang bandar pun mendapat informasi banyak orang yang nyonji di Sendang. Sampai lah suatu ketika sang bandar bertanya kepada warga Sendang. Warga memberi tahu ada belik yang sering didatangi orang, yakni Belik Dono.

“Bandar itu lalu bertirakat di Belik Dono meminta danyang tak lagi memberi petunjuk nomor nalo kepada siapa pun yang nyonji, agar dia tak bangkrut lagi. Si bandar berjanji akan memenuhi permintaan danyang,” kata Kades.

Singkat cerita, beberapa lama kemudian orang yang nyonji di Belik Dono Wonogiri tak lagi mendapat petunjuk nomor. Nomor yang mereka pasang tak lagi “tembus”. Belik Dono kemudian dianggap tak lagi bisa memberi petunjuk yang mandi atau manjur. Rangkaian peristiwa itu diperkirakan terjadi pada 1960-an hingga 1970.

Gemuruh hingga Tanaman Layu, Ini 5 Tanda Erupsi Merapi

“Suatu ketika pohon bulu di sekitar belik tumbang mengenai belik. Sekarang Belik Dono sudah tidak kelihatan lagi, sudah tidak ada lagi orang yang minta wangsit. Walau sudah tak kelihatan, tetapi airnya terus keluar sampai sekarang. Warga memanfaatkannya untuk air bersih dan pengairan ladang/sawah.,” imbuh Kades.

Pemerintah Desa (Pemdes) membangun jembatan di atas aliran air dari Belik Dono yang diberi nama Dono Karyo. Nama itu untuk mengabadikan nama Belik Dono. Meski cerita yang melatarbelakangi Belik Dono terkait perjudian, Kades menganggap kisah tersebut kini menjadi bagian tak terpisahkan dari desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya