SOLOPOS.COM - Penumpang bersiap menaiki bus PO Agramas di pool PO Agramas di Kaliancar, Selogiri, Wonogiri, Kamis (30/3/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI —  Bagi para penumpang trayek Wonogiri-Jakarta tentu sudah tidak asing lagi dengan bus yang identik dengan livery warna merah berkelir putih dan tulisan Agramas warna hitam-putih.

Selama kurang lebih 10 tahun terakhir, bus Agramas sudah jadi pemandangan umum di jalanan Wonogiri, Solo, hingga Jakarta maupun sebaliknya. Didirikan sejak 2000-an, Perusahaan Otobus atau PO Agramas kini menjadi salah satu jawara bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Jawa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ada cerita panjang yang menyertai kesuksesan bus yang identik dengan warna merah ini. Direktur Utama PO Agramas, David Ariawan, 43, saat berbincang dengan Solopos.com di kantor cabang Agramas Wonogiri, Kamis (30/3/2023), mengisahkan perjalanan PO Agramas.

Menurutnya, lahirnya PO Agramas di Jakarta tidak bisa dilepaskan dari pendahulunya, yaitu PO Giri Indah yang lahir di Wonogiri. PO Giri Indah beroperasi sejak 1970-an hingga 2000-an. PO ini dimiliki keluarga David.

David menyebut meski keduanya sama sekali berbeda dalam hal manajemen, ada benang merah yang menghubungkan antara PO Agramas dan PO Giri Indah. PO Giri Indah merupakan bus AKAP dengan trayek Jakarta-Wonogiri.

Masa kejayaan bus ini pada rentang 1970-an hingga akhir 1990-an. Selain mengoperasikan bus AKAP trayek Jakarta-Wonogiri, pada 1990-an PO Giri Indah juga memiliki layanan bus untuk perkotaan yang menghubungkan wilayah Jabodetabek.

Krisis Moneter

“Giri Indah kemudian tidak lagi beroperasi setelah krisis moneter 1998 itu,” kata David. Setelah krisis, pada awal dekade 2000-an, orang tua David, Laniwati Hermadi, mendirikan PT Anugerah Mas yang mengoperasikan PO Agramas di Jakarta Timur.

“Agramas itu sebenarnya singkatan dari Anugerah Mas,” ujar dia. David menjelaskan PO Agramas ini, meski berbeda manajemen dengan Giri Indah, melanjutkan layanan bus antarkota Jabodetabek seperti pendahulunya itu.

agramas wonogiri jakarta
Direktur utama PO Agramas, David Ariawan, di Kantor Cabang PO Agramas Wonogiri, Kamis (30/3/2023). (Solopos/Muhamamd Diky Praditia)

Berjalan beberapa tahun dan terus diminati masyarakat Jabodetabek, akhirnya PO Agramas meluncurkan bus AKAP untuk kali pertama pada 2010 dengan trayek Jakarta-Wonogiri.

“Jadi kami [PO Agramas] sebenarnya seperti balik kampung ke Wonogiri. Saya ini kecil sekolah SD dan SMP di Wonogiri, kemudian SMA ke Solo dan masih bolak-balik Solo-Wonogiri. Setelah itu baru ke Jakarta,” kata pria kelahiran Wonogiri ini.

Menurut David, walaupun PO Agramas didirikan di Jakarta, tetapi akar dan roh PO ini ada di Wonogiri. Maka tidak benar jika dikatakan PO Agramas sama sekali bukan dari Wonogiri.

Gebrakan Baru di Awal Kemunculan PO Agramas

PO Agramas, lanjut David, meluncurkan bus AKAP dengan gebrakan baru kala itu, yaitu hanya menyediakan 36 kursi penumpang. Sementara pada saat itu, kursi penumpang di PO lain lebih dari 40 kursi.

Pengurangan itu bertujuan agar ruang antarkursi penumpang lebih lebar. Penumpang lebih leluasa dan lega. Dengan begitu, dapat memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang.

Menurut David, kenyamanan penumpang adalah hal utama bagi PO Agramas. Penumpang benar-benar diperlakukan seperti raja. Begitu juga dengan kru, mereka diajari untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.

Inovasi dan strategi yang dijalankan David dalam mengelola PO itu dan mencari penumpang tak butuh waktu lama untuk membuahkan hasil positif. PO Agramas segera merajai jalanan lintas Jawa.

Tidak hanya trayek Jakarta-Wonogiri, namun trayek-trayek lain di beberapa wilayah Jawa. David menyebut total jumlah armada PO Agramas saat ini ada ratusan unit bus. “Untuk trayek Jakarta-Wonogiri kami mengoperasikan sekitar 80 unit,” ucap David.

Dia mengaku bakal terus berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman. Hal itu untuk memberikan kepuasan bagi penumpang Agramas. Dia juga menyebut PO Agramas akan mengembangkan trayek sampai ke luar Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya