SOLOPOS.COM - Fenti Nurbalqis, 33, menata telur hasil panen dari kandang ayamnya di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jumat (24/6/2022). Dari dua bangunan kandang ayam berukuran 22 meter x 4 meter tersebut, ia memiliki total 1.000 ekor ayam petelur. (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Fenti Nurbalqis, 33, meninggalkan seragam perusahaannya di negeri seberang, Malaysia sejak akhir tahun 2017. Sejak saat itu, Fenti memilih menjadi peternak ayam petelur di rumahnya.

Lima tahun sebelumnya atau sejak 2012 hingga 2017, Fenti masih harus masuk kerja di perusahaan elektronik di Malaysia dari pagi hingga sore hari. Pulang kerja, Fenty menuju indekos terdekat dari perusahaannya untuk beristirahat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak akhir 2017, kehidupan Fenty berbalik 180 derajat. Fenty yang kini menggeluti sebagai peternak ayam petelur lebih banyak memiliki waktu luang. Fenty lebih sering mengurus anak semata wayangnya sembari mengecek kandang ayam petelur. Pengecekan kandang hanya untuk memberi makan dan mengambil telur sebelum dijual ke pedagang.

Memasuki tahun 2018, Fenti memiliki dua kandang ayam. Masing-masing bangunannya berukuran 22 meter x 4 meter. Satu kandang memiliki kapasitas 500 ayam petelur. Total ayam petelur milik Fenti di dua kandang itu mencapai 1.000 ekor.

Ekspedisi Mudik 2024

Lokasi kandang ayam milik Fenti tak jauh dari rumahnya, yakni di Dusun Kajar RT 002/RW 006, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri. Hasil beternak 1.000 ayam petelur, Fenti dapat mengantongi pendapatan bersih senilai Rp4 juta-Rp5 juta per bulan.

Baca Juga: Jepang dan Malaysia Tutup Pintu, Puluhan Pekerja Migran Wonogiri Terancam Nganggur

Nilai pendapatan bersihnya tergantung dari fluktuasi harga telur ayam di pasar. Fenti mensyukuri hasil beternak ayam petelur dapat digunakan memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Saat harga telur ayam di pasar tinggi, pendapatan bersih saya juga tinggi. Kalau harga telur di pasar turun, pendapatannya ikut turun. Yang jadi dilema itu ketika harga telur turun tapi harga pakannya enggak ikut turun, malah justru naik,” kata Fenti saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (24/6/2022).

Fenti yang pernah tercatat sebagai pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Wonogiri sempat bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan elektronik di Malaysia. Setiap bulannya, Fenti selalu menyisihkan uang Rp3 juta untuk ditabung.

Uang itu disisihkan dengan berbagai cara. Fenti mengaku tak kesulitan menyisihkan uang karena rutinitasnya bangun tidur langsung pergi kerja. Setelah itu pulang ke indekos.

Baca Juga: Perusahaan di Malaysia Ini Menggaji 81 Warga Wonogiri Rp5 Jutaan/Bulan

Di Malaysia, gaji yang diterima Fenti senilai 1.500 ringgit atau Rp5,5 juta-Rp5,6 juta per bulan. Tak jarang, Fenti memperoleh gaji yang lebih tinggi karena kerja lembur. Saat lembur, gaji yang diperoleh Fenti senilai Rp7 juta-Rp8 juta. Waktu kerja Fenti saat di Malaysia selama empat hari, Senin-Kamis.

Setelah mengumpulkan sejumlah uang, Fenti pulang ke tanah kelahirannya akhir 2017. Gaji yang disisihkan setiap bulan di Malaysia digunakan membangun kandang dan membeli ratusan ekor ayam. Modal awal yang dikeluarkan Fenti membangun usaha barunya di Wonogiri di awal tahun 2018 itu senilai Rp200 juta.

Fenti nekat beralih pekerjaan dari semula sebagai buruh di negara asing kini menjadi pebisnis ayam petelur di tanah kelahiran. Hasil jerih payahnya beternak ayam petelur telah mengantarkan Fenti ke gerbang kesuksesan. Kini Fenti telah menjadi juragan telur di tanah kelahirannya.

Pemkab Wonogiri menjadikan kisah keberhasilan Fenti sebagai testimoni di hadapan 81 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang diterima kerja di perusahaan di Malaysia. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri, Ristanti, mengatakan Fenti merupakan sosok yang patut dicontoh 81 CPMI asal Wonogiri yang rencananya berangkat ke Malaysia, awal Juli 2022 mendatang.

Baca Juga: Selain Gaji Gede, Ini Alasan 81 Warga Wonogiri Pilih Kerja di Malaysia

“Kami hadirkan eks PMI Malaysia yang sudah sukses berwirausaha peternakan, yaitu Mbak Fenti. Nanti kami beri kesempatan kepada beliau berbagi pengalaman dan trik-triknya bersama adik-adik yang baru akan berangkat,” ucap Ristanti dalam sambutannya di Ruang Girimanik, Kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya