SOLOPOS.COM - Pemuda Dusun Gertas, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang saat mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Sekelompok anak muda di Dusun Gertas, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang sukses mendirikan tempat produksi kopi lokal khas daerah setempat. Tempat produksi sekaligus kafe itu bernama Hillside Coffe Gertas.

Salah seorang pendiri Hillside Coffe Gertas, Nur Wahyudi, 31, bercerita, awalnya ada 15 pemuda yang dengan sengaja menginisiasi berdirinya kopi lokal tersebut pada tahun 2012.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang sudah pada jadi bapak-bapak. Kalau dulu kita iuran Rp20.000 untuk membeli biji kopi di petani. Kemudian kita memanfaatkan alat yang lama tak terpakai dan memproduksi kopi,” beber Wahyudi saat ditemui Solopos.com, Jumat (9/6/2023).

Pemuda di dusun itu, kata Wahyudi, mencoba membuat bubuk kopi sendiri karena harga jual biji kopi saat itu sangat rendah. Sementara ketika sudah menjadi bubuk, harganya bisa mencapai tiga kali lipat.

Dengan semangat dan ketekunan anak-anak muda tersebut, penjualan kopi bubuknya semakin meningkat. Bahkan pada tahun 2017 berhasil mendirikan tempat produksi sendiri sekaligus dibuat kafe.

“Awalnya dulu cuma nebeng di rumah warga untuk produksi. Sekarang sudah punya tempat produksi sendiri,” ungkapnya.

Diakuinya sebelum pandemi Covid-19, produksi kopi dari anak-anak muda itu mencapai 1,5 kuintal per bulan. Sementara saat ini berangsur membaik dengan produksi mencapai 1 kuintal per bulannya.

Sebagian besar anak muda yang berkecimpung di Hillside Coffe Gertas itu juga memiliki sertifikat sebagai barista. Produk kopi asli Dusun Gertas itu pernah menyabet juara II pada kontes kopi tingkat Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Unggulan kopi di tempat itu adalah robusta dengan ciri khas aroma arennya yang cukup kuat.

“Padahal di sini jarang tanaman aren. Tapi kopi kami ini ada aroma gula Jawa,” kata dia.

Pengunjung yang datang di Hillside Coffe Gertas selain bisa menikmati kopi secara langsung di tempat asalnya, juga bisa melihat dan belajar proses pembuatan biji kopi menjadi bubuk.

“Pengunjung yang datang ke kafe rata-rata langsung lihat. Kan pada penasaran kok bisa jadi kayak gini. Langsung lihat tempat produksinya,” ungkap Wahyudi.

Kopi khas Gertas, robusta reguler dihargai Rp17.000 untuk kemasan 150 gram. Selain itu ada juga kopi lanang yang dibanderol Rp25.000 per 150 gram. Di lokasi tersebut juga tersedia kemasan sedang dan besar.

“Untuk pemasaran, kami masih lokalan di Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Masuk juga ke kafe dan hotel di sekitar Kabupaten Semarang,” terang Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya