SOLOPOS.COM - Pelanggan menikmati soto di warung Soto Seger Hj. Fatimah Jl. Garuda, Boyolali, Senin (15/11/2021). (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI—Menemukan warung soto di Boyolali sangat mudah. Di sepanjang Jl. Pandanaran saja ada banyak deretan warung soto, salah satunya Soto Seger Hj. Fatimah.

Solopos.com menyambangi warung soto yang menjadi cikal bakal 10 cabang di Soloraya hingga Jogja. Lokasinya di Jl. Garuda, depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Soto seger yang disajikan di sana berbeda dengan pakem soto Boyolali lainnya. Menurut penuturan sejumlah sumber, soto Boyolali awalnya banyak yang menggunakan kobis. Ada pula yang dinikmati dengan menambahkan acar mentimun.

Baca Juga: Kantor Dinas Arpus Klaten Simpan Peninggalan Kuno, Ini Foto-Fotonya

Namun, di Soto Seger Hj. Fatimah, semangkuk soto dinikmati bersama dengan menambahkan perasan jeruk nipis. Bagi pencinta pedas, bisa tambahkan beberapa sendok sambal. Lalu diaduk. Jadi soto seger karena rasa segar yang dihasilkan jeruk nipis tadi.

“Sebelum buka warung soto, ibu saya dulu observasi dulu ke beberapa warung soto yang ada di sini. Kalau menambahkan kubis sulit karena harus motong-motong dulu. Beda dengan kecambah. Lalu, pakai jeruk supaya soto terasa segar,” kata pemilik warung Soto Seger Hj. Fatimah, Hero Novianto, saat ditemui wartawan, Senin (15/11/2021).

Warung soto ini awalnya dibikin kali pertama oleh ibunya, Fatimah. Sang ibu memilih nama ibunya, Mbok Giyem, sebagai brand warung.

Baca Juga: Kantor Dinas Arpus Klaten Diyakini Tempat Istirahat Raja Keraton Solo

Di Indonesia, nama pemilik atau nama orang memang lazim jadi nama warung atau resto. Hero merupakan cucu Mbok Giyem. Resep soto yang dipakai hingga hari ini adalah resep yang dipelajari dari kakak Fatimah.

Pada 1998, Fatimah berinisiatif membuka warung soto untuk kali pertama. Lokasinya di pojok pertigaan Jl. Pandaran, depan swalayan Galaxy.

Warungnya dimulai dari PKL seluas 30 meter persegi. Para pelangggannya duduk lesehan di emperan toko beralaskan tikar. Seporsi soto harganya masih Rp3.000.

Baca Juga: Sendang Kuno di Kantor Arpus Klaten Sering Didatangi Orang Malam Hari

“Yang jual soto belum banyak waktu itu. Kami buka dari siang sampai malam. Jadi cukup ramai. Pelanggan kebanyakan malah luar kota. Dulu yang sering mampir itu [mendiang] Didi Kempot, Gogon. Mereka sering mampir,” kenang dia.

 

Ganti Brand

Kemudian, pada 2004, dari lapak PKL ini, warung pindah ke lokasi yang sekarang ditempati. Lokasinya jauh lebih luas. Ada beberapa meja dan ada ada juga live music. Warung ini buka dari pukul 06.00 WIB sampai 20.00 WIB.

Pada 2015, brand warung Soto Seger Mbok Giyem diganti menjadi Soto Seger Hj. Fatimah hingga sekarang. Kini, warung Soto Seger Hj Fatimah berkembang menjadi 10 cabang yakni 3 di Boyolali, 1 di Salatiga, 1 di Solo, 1 di Sukoharjo, 2 di Klaten, dan 2 di Jogja. Dalam sehari di setiap cabang ini rata-rata menghabiskan 300 porsi soto.

Baca Juga: Ternyata, Ada Sendang dan Terowongan Kuno di Kantor Dinas Arpus Klaten

Soto ini kerap menjadi jujukan para pejabat yang singgah. Beberapa nama yang pernah menikmati Soto Seger Hj. Fatimah yakni Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menko Polhukam Mahfud Md, dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya