SOLOPOS.COM - Angkot terparkir di Terminal Tipe C Wonogiri, Selasa (28/12/2021). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI–Sebelum pandemi Covid-19, Purwanto, 45, bisa menunggu lebih lama untuk memberangkatkan mobil angkutan kota (angkot) miliknya. Semenjak pandemi Covid-19, Purwanto yang bekerja sebagai sopir angkot di Wonogiri seringkali harus cepat-cepat memberangkatkan penumpang yang sudah duduk di mobilnya.

Alasannya, masyarakat kini tak banyak yang menggunakan moda transportasi umum, seperti angkot untuk bepergian ke tempat tujuan mereka. Jika ia menunggu lebih lama, alih-alih mendapat penumpang, ia justru takut penumpangnya buru-buru pindah ke angkot lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pandemi Covid-19 yang berdampak pada bidang pendidikan mengharuskan pelajar untuk belajar dari rumah. Hal ini turut memengaruhi Purwanto dan sopir angkot lainnya yang berharap lebih banyak penumpang dari kalangan pelajar.

Baca Juga: Tebar Ikan Gabus di Waduk Pidekso, Jokowi Diminta Tebar Nila

“Sebelum pandemi Covid-19 ini kan banyak anak sekolah yang memakai angkot [menuju] ke sekolahnya. Jadi perputaran uangnya, meski sedikit-sedikit pasti ada. Lumayan lah, kalau pelajar cukup bayar Rp2.000 sedangkan umum bayarnya Rp3.000,” kata Purwanto ketika ditemui Solopos.com, Selasa (28/12/2021).

Sepinya penumpang juga dialami Mulyadi, 35. Beda dengan Purwanto, pada Selasa (28/12/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, Mulyadi telah selesai menurunkan penumpang. Terlihat di saku bajunya beberapa lembar uang kertas terlipat rapi.

Selama pandemi Covid-19, Mulyadi mengatakan penumpang sepi lebih dikarenakan masyarakat takut pergi ke pasar. “Masyarakat mungkin takut ke pasar selama pandemi Covid-19, jadi memilih belanja ke pedagang sayur dekat rumahnya. Selama pandemi itu saya lihat-lihat memang banyak yang buka usaha sayur dari rumah masing-masing,” ujar Mulyadi.

Baca Juga: Ada Waduk Pidekso, Petani Wonogiri Bisa Tanam Padi 3 Kali Setahun

Baik Purwanto, Mulyadi, maupun sopir angkot lainnya, saat ini hanya ngetem sampai pukul 15.00 WIB. Sepinya masyarakat yang menggunakan angkot sebagai moda transportasi umum, sempat menjadi perhatian pemerintah. Para sopir angkot mengaku mendapat bantuan langsung tunai yang dikirim ke rekening mereka.

“Dulu pernah dapat bantuan senilai Rp600.000. Semua sopir angkot dapat. Tapi cuma tiga kali saja, habis itu enggak dapat bantuan lagi sampai sekarang,” tutur sopir angkot Wonogiri, Mandra, 51, ketika ditemui Solopos.com, Selasa (28/12/2021).

 

Transportasi Online

Selain pandemi Covid-19 yang berdampak banyak pada sepinya penumpang angkot, keberadaan transportasi online juga punya andil. Transportasi online diminati masyarakat karena bisa menjemput dan mengantar penumpang dari mana saja, berbeda dengan angkot yang harus berjalan sesuai jalur yang ditetapkan.

Baca Juga: Diresmikan Jokowi, Konstruksi Waduk Pidekso Selesai Setahun Lebih Cepat

“Yang kadang susah, banyak driver online yang menjemput dan memberhentikan penumpang di sembarang tempat. Misalnya di sini [Pasar Kota Wonogiri] kan sebenarnya zona merah untuk transportasi online. Jadi kadang-kadang kalau ada yang nekat itu menimbulkan kecemburuan bagi kami,” ujar Mandra.

Ketika melihat transportasi online memberhentikan penumpangnya di zona merah, sopir-sopir angkot mengingatkan dan menasihati mereka.

Menurunnya jumlah penumpang angkot membuat para sopir angkot melakukan usaha sampingan. Mulyadi misalnya. Di rumah sepulang mencari penumpang, ia dan istrinya berjualan makanan.

Baca Juga: Sakit Komplikasi, Kades Karangnongko Klaten Tutup Usia

Namun hal itu tidak bisa dilakukan sopir angkot lain seperti Mandra dan Purwanto. Mereka hanya mengandalkan bekerja sebagai sopir angkot. “Istilahnya, hidup segan mati tak mau,” ujar Mandra sambil tertawa bersama sopir angkot lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya