Kisah Sedih Bakul di WGM Wonogiri: Utang Bank Plecit Gegara Sepi

Solopos.com, WONOGIRI – Sejak pandemi Covid-19 melanda, objek wisata Waduk Gajah Mungkur (OW WGM) Wonogiri sepi pengunjung. Hampir semua warung di area tersebut tutup. Tak lebih dari lima warung yang tetap buka menunggu pengunjung mampir.

Kondisi tersebut membuat para pedagang kelimpungan. Mereka mengaku benar-benar terpuruk dengan kondisi pandemi yang tak kunjung berakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ora mung rugi, kami kolaps. Benar-benar collapse. Selama pandemi [Covid-19], wisata ini tutup. Pernah buka, tapi hanya satu-dua kali saja. Itu pun hanya sebentar,” kata Wawan, salah seorang pedagang makanan di area dalam OW WGM Wonogiri kepada Solopos.com, Jumat (22/4/2022) siang.

Mata Wawan menjadi sayu ketika menceritakan keadaan para pedagang di WGM Wonogiri selama dua tahun ke belakang. Sebanyak 200 kepala keluarga menggantungkan hidup dengan berjualan di dalam area wisata. Kondisi ekonomi mereka segera berubah sejak pandemi Covid-19 mewabah, Maret 2020 lalu.

Baca juga: Sejarah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri hingga Kini Jadi Cemceman Popok

Utang Bank Plecit

Pengahasilan utama mereka terhenti tiba-tiba. Banyak pedagang yang kebingungan. Hanya untuk bertahan hidup saja, mereka harus rela pinjam uang ke bank plecit. Tidak jarang mereka kerap mendapat intimidasi karena telat membayar angsuran utang

“Mboten ngapusi, kula kandha apa eneke. itu keadaan yang sebenarnya. Mau tidak mau mereka melakukan itu [utang bank plecit]. Ya karena itu yang ada dan paling mudah mendapatkan uangnya,” kata Wawan saat duduk menghadap waduk. Tubuhnya ia sandarkan ke tembok warungnya. Wajahnya melas.

Selama pandemi Covid-19 melanda, WGM Wonogiri memang sempat buka. Tapi tidak berlangsung lama. Pertama saat pemilihan bupati akhir Desember 2020. Itu pun hanya sekitar tiga pekan saja dibuka. Kedua, saat momen Ramadan 2021 lalu. Itu hanya berlangsung dua pekan. Tidak sampai libur Lebaran. Selebihnya tutup terus.

Baca juga: Cemceman Sampah Popok, Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Sumber Air Minum?

Para pedagang baru mendapat angin segar ketika akhir 2021 lalu. Pihak pengelola akhirnya membuka kembali wisata yang terletak enam kilo meter dari Kota Kabupaten Wonogiri itu. Momen tahun baru 2022 sedikit membantu ekonomi para pedagang. Sebab setelah itu, pengunjung kembali sepi. Hanya saat akhir pekan yang lumayan ada peningkatan pengunjung. Meski tidak ramai.

Sedangkan momen puasa seperti ini pengunjung semakin tambah sepi. Oleh karena itu pedagang lebih memilih tidak berjualan. Seharusnya momen seperti ini pihak pengelola bisa memperpanjang jam buka wisata sampai Magrib. Sehingga bisa menjadi tempat ngabuburit. Itu pasti akan membantu para pedagang.

Lebaran 2022

Sementara itu, Wawan sangat berharap libur Lebaran 1443 H/2022 M obyek wisata itu bisa benar-benar dibuka. Sebab dua kali Lebaran tahun sebelumnya, obyek wisata itu selalu tutup. Momen libur Lebaran, menurut Wawan, adalah masa panen para pedagang untuk meningkatkan pendapatan. “Kalau nggak dibuka, kasihan pedagang-pedagang ini. Mau kemana lagi,” ucapnya.

Lastri, Pedagang pernak-pernik khas WGM Wonogiri, mengharapkan hal yang serupa. Dia ingin libur Lebaran kali ini, obyek wisata kebanggaan Wonogiri itu bisa kembali dibuka. Tapi dia juga tidak bisa memaksakan hal itu.

“Kalau ndak buka ya sudah. Mau bagaimana lagi. Mau nangis tapi ya gimana,” Katanya.

Baca juga: Peneliti: Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Sumber Air Minum Cemceman Popok

Tangannya sibuk membersihkan barang dagangannya yang sudah berdebu. Ia juga mencoba merapikan kembali dagagannya. “Kondisi kayak gini, ada yang terjual aja sudah bersyukur. Nggak muluk-muluk,” jawab dia saat ditanya perihal penurunan penjualan.

Terpisah, perempuan pedagang makanan yang enggan disebut namanya, mengaku hanya mendapatkan omzet Rp20.000 sampai Rp30.000 tiap hari saat pandemi di bulan puasa. Perempuan asli Jakarta itu memilih tetap berjualan karena bingung mau apa kerja apa lagi.

“Makanya, harapannya libur Lebaran ini semoga bisa buka beneran,” ungkap dia.