SOLOPOS.COM - KISAH PERJUANGAN -- Relief pada tembok di salah satu bagian objek wisata Sendang Siwani di Dusun Matah, Desa Singodutan, Selogiri, Wonogiri, menggambarkan peristiwa yang terjadi semasa hidup RM Said dan Raden Ayu Patah Ati. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Dusun Matah di Desa Singodutan, Selogiri, Wonogiri, memiliki sejumlah keistimewaan karena keterkaitannya dengan sejarah. Di tempat ini terdapat Sendang Siwani yang selama ini sudah dikenal sebagai salah satu objek wisata spiritual peninggalan penguasa pertama Mangkunegaran yang juga pahlawan perjuangan melawan penjajah Belanda, Raden Mas (RM) Said.

Pintu masuk ke wilayah Dusun Matah di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun di dusun itu ternyata ada pula kisah romantis yang masih terkait pula dengan RM Said. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, di dusun itulah istri RM Said lahir dan dibesarkan. Perempuan itu dikenal sebagai Raden Ayu Patah Ati atau ada juga yang menyebutnya Matah Ati. Saat lahir dia dinamai Rubiyah dan pada saat itu Dusun Matah masih dikenal dengan nama Puh Kuning. Ayah Rubiyah adalah seorang pemuka masyarakat bernama Kyai Kasanuriman.

Kabarnya, Kyai Kasanuriman pernah mengajak RM Said bertapa saat singgah dalam perjalanan perjuangannya melawan tentara Belanda di dusun tersebut. Namun, pertemuan antara RM Said dengan Rubiyah tidak semudah yang dibayangkan orang.

Sebagaimana dituturkan oleh Ketua Paguyuban Sendang Siwani yang juga pengurus Himpunan Keluarga Mangkunegaran (HKMN) Selogiri, Yudo Yuwono, pertemuan RM Said dan Rubiyah kali pertama terjadi pada acara pertunjukan wayang di Kampung Bantengan di timur Gunung Wijil, tak jauh di sebelah utara Dusun Puh Kuning. Kampung Bantengan sekarang masuk wilayah Kelurahan Kaliancar.

KISAH PERJUANGAN -- Relief pada tembok di salah satu bagian objek wisata Sendang Siwani di Dusun Matah, Desa Singodutan, Selogiri, Wonogiri, menggambarkan peristiwa yang terjadi semasa hidup RM Said dan Raden Ayu Patah Ati. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

“Saat menonton pertunjukan wayang itu, RM Said atau Pangeran Sambernyawa melihat seorang perempuan cantik jelita dengan wajah yang bersinar namun ada bagian yang sobek pada tepi kainnya. Penasaran, Pangeran Sambernyawa kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mencari perempuan dengan penanda tersebut dengan maksud hendak dijadikan istri. Perempuan itu akhirnya ditemukan dan ternyata merupakan puteri dari Kyai Kasanuriman,” tutur Yudo.

Cerita tersebut dibenarkan oleh Supardi, 80, yang sehari-hari bekerja sebagai juru kunci objek wisata Sendang Siwani. Ditemui di kediamannya, Jumat, laki-laki yang akrab disapa Mbah Pardi ini menuturkan cerita serupa. “Setelah menemukan bahwa perempuan cantik itu ternyata adalah puteri Kyai Kasanuriman, RM Said kemudian meminta izin menikahinya. Setelah menikah, digantilah nama perempuan yang tadinya Rubiyah itu menjadi Raden Ayu Patah Ati, dan dusun tempatnya tinggal diganti menjadi Dusun Matah,” kata Supardi.

Dalam bahasa Jawa, Patah Ati memiliki makna “sesuatu yang mampu menyenangkan hati.” Hingga saat ini, RM Said maupun Raden Ayu Patah Ati dihormati oleh penduduk setempat dan Kabupaten Wonogiri pada umumnya sebagai tokoh pendiri Wonogiri. Makam Raden Ayu Patah Ati yang ada di Gunung Wijil dan makam ayahnya yang ada di Dusun Karangtengah, Desa Jaten, Selogiri, menjadi salah satu tempat ziarah berbagai kalangan masyarakat.

“Dua makam itu biasanya selalu ramai pada malam Jumat dan Selasa Kliwon. Wilayah Selogiri ini memang menyimpan banyak petilasan. Ada yang berwujud benda dan ada pula yang berupa tempat. Hampir semuanya berhubungan dengan masa-masa perjuangan RM Said melawan penjajahan Belanda,” ujar Supardi.

shs

Petunjuk arah menuju Singodutan, Selogiri, Wonogiri:

ingodutan,+Selogiri&geocode=FbWKjP8dm-2aBimxGtF6YhZ6LjGVMLxUBE7-5w%3BFTvUif8dp9mbBil3tEmP6Tp6LjFw0GC3dnoCEw%3BFfr_iP8dpiGcBikHro8SJjB6LjHAo1bjdnoCBQ&hl=id&mra=ls&via=1&sll=-7.68222,110.85696&sspn=0.325951,0.676346&ie=UTF8&ll=-7.68222,110.85696&spn=0.23096,0.08496" style="color:#0000FF;text-align:left">Lihat Peta Lebih Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya