Kisah Raja Solo Semedi di Sanggar Pamudjan Pesanggrahan Langenharjo
Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terkaya, Paku Buwono (PB) X diketahui kerap bersemedi dan rekreasi di Pesanggrahan Langenharjo di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, begitu pula pendahulunya PB IX.

SOLOPOS.COM - Pesanggrahan Langenharjo di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. (Solopos/Candra Putra Mantovani)
Solopos.com, SUKOHARJO — Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terkaya, Paku Buwono (PB) X diketahui kerap bersemedi di Sanggar Pamudjan di Pesanggrahan Langenharjo di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, begitu pula pendahulunya PB IX. Kompleks bangunan ini terletak dalam tapak yang berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo.
Pengageng Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat GKR Sekar Kencono yang merupakan putri PB XII mengatakan pembangunan Pesanggrahan Langenharjo dimulai pada masa pemerintahan PB IX (1861-1893), tepatnya pada tahun 1870 Masehi.
Pesanggrahan ini lantas selesai dibangun pada era kepemimpinan PB X (1893-1939), yakni tanggal 15 Juli 1931. Sejarawan sekaligus Founder Solo Societeit, Heri Priyatmoko, kepada Solopos.com, menjelaskan secara terminologi, sanggrahan atau pesanggrahan diartikan sebagai rumah di luar istana kerajaan untuk istirahat atau rekreasi raja maupun bangsawan.
