SOLOPOS.COM - Ilustrasi pernikahan.

Solopos.com, SOLO -- Seorang perempuan yang mengaku sebagai Nay, asal Malang, Jawa Timur (Jatim), baru-baru ini membuat netizen geger. Pengguna akun Twitter @NaimahMaheswari itu mengunggah curahan hatinya mengenai kisah pernikahannya yang hanya bertahan 12 hari.

Hingga Selasa (21/1/2020) sore, cuitan Nay itu telah disukai lebih dari 58.000 orang dan lebih dari 24.000 netizen telah membagikan ulang kisahnya tersebut.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Perempuan yang mengaku berumur 23 tahun ini menikah dengan pujaan hatinya pada 13 Desember 2019. Namun, pada 25 Desember 2019, dia ditinggalkan oleh suaminya tanpa sebab yang jelas.

"Kami menikah 13 desember 2019 Masih baru banget ya? Masih hangat2nya kalau saja semua berjalan seperti kisah beruntung orang diluar sana. Tapi ntah,ketidak beruntungan sedang ingin sekali berteman denganku. Pernikahan kami hanya bertahan 12 hari. Sampai pada 25 desember,dia meninggalkanku tanpa aba².. Tanpa perpisahan yang jelas,tanpa kesempatanku untuk bertanya kenapa? Apa yang bisa kuperbaiki? Ada yang salah sam aku? Kalian pasti juga heran,ada apa?" kata Nay, Senin (20/1/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Nay mengenal suaminya pada 2018 dan merupakan teman dari temannya. Sejak kali pertama, Nay dan suami sering bertemu dan berkomunikasi melalui aplikasi chat atau video call. 

Meski sudah sangat dekat, tidak ada hubungan spesial di antara mereka. Setahun kemudian, sang suami baru mengungkapkan keinginannya untuk mempersunting Nay. Dia pun kaget mendengar keinginan itu.

Nay membutuhkan waktu untuk memutuskan itu semuanya. Setelah Nay berdiskusi dengan kedua orang tuanya, orang tua Nay mendukung putrinya dipinang oleh laki-laki itu. Akhirnya mereka melangsungkan prosesi lamaran yang hanya dihadiri 13 anggota keluarga. Dalam lamaran tersebut, disepakati pula tanggal pernikahan jatuh pada 13 Desember 2019.

Baca Juga: Cucu Mantan Presiden Soeharto akan Diperiksa Besok di Mapolda Jatim Terkait MeMiles

Selama persiapan pernikahan, mereka sering bertemu untuk mengurus foto prewedding, desain undangan, dekorasi, hingga busana yang akan digunakan saat pesta pernikahan.

"Belum ada yang aneh,sesi kami laksanakan dengan enjoy dan bahagia (selayaknya pasangan yang menantikan hari bahagia). Ngga ada fikiran lain selain seneng,bahagia dan bersyukur sama Allah sudah diberi kenikmatan seindah ini," imbuhnya.

Tetapi hal berbeda mulai ditunjukkan suaminya satu bulan menjelang hari pernikahan. Dalam cerita tersebut, mereka terlibat pertengkaran hebat. Menurut pengakuan Nay, suaminya marah dengan nada tinggi hingga mendorong tubuhnya.

Kemudian Nay tak sengaja melihat suaminya melakukan chat dengan kakak ipar. Dari situ Nay mengetahui suaminya memandang dirinya negatif karena terlalu sibuk bekerja.

Baca Juga: Pilkada Sukoharjo: Begini Strategi Wiwaha Galang Dukungan Masyarakat

Mendekati hari pernikahan, Nay mencoba menyingkirkan pikiran-pikiran negatif di dalam pikirannya. Bahkan, dia mencoba untuk tidak menunjukkan kecemasannya kepada siapapun, termasuk orang tuanya.

"Hari pertama kedua dan ketiga Belum ada yang aneh. Kami masih sama2 libur kerja,masih me time dirumah dan selayakmya penganti baru yang ogah kemana2. Tapi kita belum ngapa²in karna pas hari H itu aku sedang datang bulan. Hari ke 4 Masih terbilang baik baik saja tetapi ada yang aneh,di hari sebelumnya sebelum tidur kita bercanda2 dan ngobrolin hal yang seru. Di hari ke 4 ngga ada obrolan apapun. Sore dia kerumah temennya dan pulang malam langsung tidur dan tidurnya seperti ngejauhin aku," bebernya.

Menurut Nay, suaminya berubah menjadi tak acuh dengannya. Bahkan ketika dia mencoba memeluk suaminya tidak ada respons.

Baca Juga: Kapal Pinisi Karam di Labuan Bajo, Rombongan Wartawan Peliput Jokowi Selamat

"Aku peluk dia juga ga ada respon..Sampai di hari ke 8 aku kebangun tengah malam jam 1. Dan aku ga nemuin dia di kamar. Aku keluar dan nemuin dia tidur di depan tv. Aku msuk kamar dan nangis sejadi²nya .. Kecewa,sakit,ngerasa ga pantes  Ngerasa ga layak," tuturnya.

Delapan hari sudah menjadi suami-istri, Nay mengaku belum mendapat nafkah batin oleh suaminya. Hari ke-12 setelah menikah, Nay mengalami muntah-muntah dan diare. Melihat kondisi Nay seperti itu, ternyata suaminya tak peduli. Akhirnya, Nay memutuskan untuk menghubungi sang ayah untuk mengantarnya ke dokter.

Nay kemudian menceritakan semua hal yang ia alami selama menjalin hubungan dengan suaminya. Sang ayah meminta untuk Nay untuk membicarakan baik-baik dengan suaminya.

"Udah aga kondusif dan aku tidur setelah dipijitin dan dibeliin obat di apotik. Pas jam 3 an aku telfon dia.. 'Mas aku sakit,aku dirumah ku. Samean [kamu] kesini ya'. Dan dia jawab apa? 'Aku juga pusing tadi makan gule kambing. Yaudah kamu tidur aja disana.' Dia gamau kerumahku," tulisnya.

Baca Juga: Legenda Balung Buto di Balik Kisah Penamaan Sangiran Sragen

Mengetahui suami putrinya tak mau ke rumah, sang ayah menghampiri kediaman orang tua suami putrinya. Hasilnya, suami Nay mengaku tidak bisa meneruskan pernikahannya dan meminta maaf. Nay syok mendapat kabar tersebut, bahkan sempat ingin mengakhir hidupnya. Tetapi, dia kembali ingat ada orang tua yang begitu menyayanginya.

Nay mengatakan sikap suaminya yang berubah total disebabkan trauma masa lalu. Sang suami, katanya, pernah gagal menikah sebelum dengan Nay.



"Hari ini,21 januari 2020. Aku baru dapat kabar dari temanku yg teman dia juga.  Bahwa dia mengatakan tidak pernah menyesal atas apa yang terjadi. Ini pesan dia via messanger ke teman saya,dia marah karna dia baca status teman saya yg menyindirnya sebagai laki2 seperti (maaf) ***," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya