SOLOPOS.COM - Nailah Khalishah yang menjadi korban meninggal saat Diksar Menwa UMS, April 2021. (Istimewa/Awang)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kasus meninggalnya mahasiswa UNS Solo, Gilang Endi Saputra, saat mengikuti Diksar Menwa, Minggu (24/10/2021), membuka cerita hampir serupa di kampus tetangga, Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS pada April 2021 lalu.

Nailah Khalishah, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga meninggal dunia saat mengikuti Diksar Resimen Mahasiswa (Menwa) kampus setempat. Namun, hingga kini, penyebab kematian mahasiswi cantik itu masih misterius.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasus meninggalnya Nailah saat mengikuti Diksar Menwa memicu aksi unjuk rasa rekan-rekannya di Kampus I UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (28/10/2021). Mereka menuntut agar kasus Nailah bisa diusut hingga tuntas dan pihak yang bertanggung jawab mendapat hukuman setimpal.

Baca Juga: Giliran Mahasiswa UMS Demo Tuntut Bubarkan Menwa, Ini Penyebabnya

Koordinator aksi, Ahmad Syaukhi Izul, menceritakan Nailah mengikuti pendidikan dasar (diksar) yang diadakan UKM Resimen Mahasiswa atau Menwa Batalion 916 UMS pada Kamis hingga Minggu (1-4/4/2021).

Nailah merupakan mahasiswa Ilmu Hukum angkatan 2020 asal Ngawi Jawa Timur. Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, Nailah meninggal pada hari terakhir diksar saat akan melakukan longmarch. Saat itu, Nailah mengeluhkan kapalan di kaki dan sudah pecah.

Atas saran medis, kapalan di kaki Nailah dipecah dan kelupas bertujuan agar cepat kering. Saat hendak longmarch, Nailah awalnya ditawari untuk tidak ikut namun yang bersangkutan memilih ikut.

Baca Juga: Pengurukan Tanah Dimulai, Sukoharjo Segera Miliki GOR Tipe B

Jenazah Tidak Diautopsi

Bersama peserta Diksar Menwa UMS lainnya, Nailah berjalan hingga 100 meter, namun ia mengeluhkan sakit dan dibawa ke Rumah Sakit UNS. Sekitar 30 menit kemudian, Nailah dinyatakan meninggal dunia.

Izul mengatakan berdasarkan informasi ia peroleh, penyebab kematian Nailah hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Selain itu, jenazah Nailah juga tidak diautopsi.

“Kami hingga saat ini juga belum mengetahui penyebab meninggalnya rekan kami. Karena tidak sampai autopsi jadi kejadian aslinya bagaimana dan meninggalnya karena apa kami tidak tahu. Oleh karena itu, kami meminta agar kasus Nailah ini bisa diusut secara tuntas,” ungkapnya.

Baca Juga: Guru dan Siswa Peserta PTM Sukoharjo Jalani Tes Swab Antigen

Terpisah, Wakil Rektor III UMS, Ikhwan Susilo, mengatakan kampus sudah sedari awal melarang adanya kekerasan saat diksar Menwa. Ia menegaskan saat diksar mahasiswa harus menekankan pembekalan ilmu keahlian dasar dan bukan kontak fisik.

Menyusul kasus Nailah, ia mengatakan manajemen UMS masih melakukan evaluasi terkait keberlangsungan Menwa UMS. “Sementara waktu segala jenis kegiatan masih kami bekukan dan tidak boleh dilakukan. Kami juga masih mengevaluasi apa yang harus diperbaiki. Kami meminta maaf kepada orang tua korban saat diksar Menwa 2021,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya