SOLOPOS.COM - Yunita Surya Rahmawati, 26, warga Gunung RT 001/RW 012, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, menenangkan putrinya Nadira, 1,5, yang menderita kelainan jantung bocor, Kamis (7/10/2021). (Solopos/ Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kisah pilu ini dialami Nadira, bocah berusia 1,5 tahun yang tinggal di Gunung RT 001/RW 012, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Sejak lahir, Nadira sudah menderita sakit yang cukup berat, yakni jantung bocor.

Tragisnya, selama 1,5 tahun itu Nadira harus berjuang melawan penyakitnya tersebut tanpa perawatan medis lantaran terbentur permasalahan ekonomi yang dialami orang tuanya. Kedua orang tuanya yang hanya buruh serabutan tak mampu membayar biaya pengobatan penyakit jantung Nadira yang tergolong tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat Solopos.com mengunjungi rumah bocah tersebut, Kamis (7/10/2021), bocah perempuan mungil itu sedang tidur ditunggui sang ibu, Yunita Surya Rahmawati, 26, di rumah kontrakan mereka.

Baca Juga: Potensi Parkir 1 Pasar di Sukoharjo Bisa Sampai Rp200 Juta, Tapi…

Yunita pun bercerita awal mula anaknya terdeteksi mengalami bocor jantung setelah pulang bersalin setahun silam. Saat itu, menurutnya, Nadira mengalami demam tinggi selama beberapa hari. Setelah dibawa kembali ke rumah sakit baru diketahui ada kelainan pada katup jantungnya yang menyebabkan jantung bocah Sukoharjo itu bocor.

Pemenuhan Nutrisi

“Awalnya selama tiga hari di rumah sakit itu belum diketahui. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata ada kebocoran jantung. Kata dokter itu karena saat dilahirkan secara prematur jantungnya belum matang dan membuat anak saya jadi seperti ini,” ucapnya ketika berbincang dengan Solopos.com di rumahnya.

Menurut Yunita, kondisi anaknya tersebut masih bisa disembuhkan dengan pemenuhan nutrisi untuk mencapai bobot ideal atau melalui jalur operasi. Namun, lantaran permasalahan ekonomi, untuk memenuhi kondisi tersebut saat ini belum memungkinkan.

Baca Juga: Kontestan Bintang Pantura asal Sukoharjo Pernah Kerja di Fitnes Center

“Kalau kata dokter, ada kemungkinan bisa menutup sendiri katupnya kalau nutrisinya terpenuhi dan mencapai bobot ideal sekitar 10 kg. Supaya bisa memenuhi nutrisi harusnya susunya khusus, tapi karena tidak ada uang kami beri susu formula biasa. Bobot anak saya lambat naiknya, baru 7 kg. Sebulan hanya naik 6 ons. Untuk operasi juga kami tidak mampu membayar mandiri dan bobotnya belum memenuhi syarat,” imbuhnya.

Yunita berharap ada solusi untuk anaknya agar segera bisa sembuh dari penyakitnya. Dikhawatirkan penyakit Nadira saat ini bisa menimbulkan komplikasi dengan penyakit lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya