SOLOPOS.COM - Salah seorang peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K guru Kabupaten Wonogiri, Chintya Kesuma Pratingkas, setelah memeriksakan kehamilannya di salah satu klinik di Wonogiri Kota, Senin (14/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI — Salah seorang peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K guru Kabupaten Wonogiri yang sedang hamil tua mengalami kontraksi saat menjalani uji kompetensi. Beruntung, guru SDN 1 Wuryantoro itu berhasil lolos pada tahapan seleksi tersebut.

Warga Dusun Mlopo, Desa Mlopoharjo  Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri itu bernama Chintya Kesuma Pratingkas, 27. Ia mengikuti uji kompetensi P3K guru di SMAN 1 Wonogiri, Senin (13/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia merupakan guru kelas SD (kelas atas) di SDN 1 Wuryantoro. Saat tes, ia ditemani suaminya, Cahyo Dwi Mulyawan.

Cahyo menceritakan, sejak Sabtu malam istrinya sudah mengalami kontraksi. Melihat hal itu, ia berencana mengajukan permohonan ke pantia seleksi agar istrinya bisa mengikuti tes pada tahap kedua, karena Chintya dijadwalkan tes pada Senin.

“Awalnya kami akan mengajukan penangguhan tes, mau berusaha dulu. Tapi akhirnya tidak jadi,” kata Cahyo saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Jual Monstera King Rp225 Juta, Petani Tawangmangu Pakai Duitnya Buat Ini

Sebelum tes, kata dia, tepatnya pada Senin pagi, sekitar pukul 05.00 WIB, ia memeriksakan kehamilan atau kontrol dulu ke salah satu klinik di Wonogiri. Sedangkan peserta seleksi harus sampai di lokasi pukul 07.00 WIB.

“Saat diperiksa ternyata sudah pembukaan satu. Namun, dari klinik masih menyatakan aman. Jika ada tanda-tanda melahirkan langsung dilarikan ke klinik, mengingat klinik dengan lokasi ujian dekat. Lalu kami memberanikan diri untuk tes,” ungkapnya.

Ia menuturkan, lokasi tes istrinya berada di Gedung lantai III SMAN 1 Wonogiri. Karena panitia sudah tahu, istrinya diperkenankan naik ke lantai tiga terlebih dahulu dibandingkan peserta lain.

“Saat masuk ruang tes, saya tuntun istri saya sampai lantai tiga. Kemudian saya nunggu di luar. Panitia baik dan bagus, karena menyedikan tim medis dari puskesmas. Saya bilang ke mereka kalau istri saya sudah pembukaan satu,” papar dia.

Baca juga: Wadidaw! Ustaz Ini Sebut Wisata ke Candi Borobudur Haram

Cahyo mengatakan, tes dimulai pukul 08.00 WIB dan dijadwalkan selesai pukul 10.50 WIB. Namun pada pukul 10.00 WIB, istrinya sudah selesai mengerjakan dan izin pulang. Chintya dinyatakan lolos pada tahap seleksi uji kompetensi itu, karena hasil langsung bisa diketahui setelah tes selesai.

Nilai yang diperoleh Chintya yakni materi manajerial dan sosial kultural mendapat skor 188, wawancara memperoleh skor 40 dan teknis mendapat skor 320.

Setelah selesai tes, Cahyo dan Chintya pulang ke rumahnya Wuryantoro. Mereka sampai rumah pukul 11.00 WIB. Namun pada pukul 12.00 WIB ketubannya sudah pecah, hingga harus kembali lagi ke klinik yang ada di Wonogiri Kota.

“Karena sudah pecah ketuban dan sampai pembukaan 10 bayi tidak keluar, akhirnya dari klinik dirujuk ke RSU Mulia Hati Wonogiri. Lahiran dilakukan dengan operasi sesar pukul 20.45 WIB,” ujar dia.

Baca juga: Dokter Cabul Mengaku Puas Campurkan Sperma ke Makanan Istri Teman

Cahyo mangatakan, anak pertamanya itu berjenis kelamin perempuan. Dia bersyukur istri dan anaknya dalam kondisi sehat.

“Alhamdulillah, saya bersyukur. Berjuang mulai dari kontraksi, kemudian tes lolos, siangnya pecah ketuban dan malamnya bisa lahir. Dan alhamdulillah kami diberi kesehatan semua,” kata Cahyo.

Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Retno Puspitorini, membenarkan adanya peserta seleksi P3K yang mengalami kontraksi saat sedang tes di SMAN 1 Wonogiri, Senin.

Baca juga: Dijuluki Predator, Benarkah Ikan Toman Seperti di Waduk Mulur Lebih Ganas dari Piranha?

Pada Minggu, (12/9/2021), ia telah menerima laporan jika pada Senin akan ada peserta tes seleksi yang sudah mengalami kontraksi kehamilan. Peserta itu akan mengikuti tes di hari pertama dan di sesi pertama.

Mendengar laporan itu, pihaknya menyiapkan tenaga medis dari puskesmas. Semua itu telah dipertimbangkan dan dipersiapkan. Di sisi lain, lokasi sekolah SMAN 1 Wonogiri berdekatan dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonogiri Kota.

“Peserta [Chintya] lolos pada tahap itu. Masih ada tahap berikutnya. Saya juga terharu dengan perjuangannya. Suaminya samapai nunggu di belakang pintu ruangan lokasi tes istrinya,” kata Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya