SOLOPOS.COM - Bruno Casmir (kiri) Marcio Souza (kanan) tengah bercanda di mess Persiba Rabu (5/12/2012). (Rina Wijayanti/JIBI/Harian Jogja)

Bruno Casmir (kiri) Marcio Souza (kanan) tengah bercanda di mess Persiba Rabu (5/12/2012). (Rina Wijayanti/JIBI/Harian Jogja)

Belum adanya kepastian kontrak pemain di Persiba Bantul rupanya berimbas terhadap pelayanan pemain yang tinggal di mess Persiba.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Soal pemenuhan nutrisi, pemain Persiba yang saat ini masih berstatus kontrak baru hanya disuguhi makanan nasi bungkus. Tentu dengan variasi lauk yang mungkin berganti setiap hari, nutrisi yang terkandung dalam nasi bungkus tetap terhitung kurang memenuhi standar bagi kecukupan energi seorang pemain bola.

Kondisi tersebut rupanya semakin merepotkan beberapa pemain asing. Seperti diketahui, rata-rata pemain asing memiliki pola konsumsi makanan yang berbeda dengan orang Indonesia. Kendati nasi merupakan bagian dari makanan pokok mereka, namun karena faktor kultur dan beberapa pengaruh lainnya, mereka membutuhkan variasi bahan dasar makanan pokok yang lebih banyak.

Gandum merupakan salah satu bahan pangan pokok yang kerap dikonsumsi orang asing sebagai pengganti nasi.

Sementara hampir sebagian besar orang Indonesia cenderung lebih memilih nasi sebagai makanan pokok. Bahkan nasi mendominasi aktivitas konsumsi setiap hari. Tidak hanya sarapan, makan siang dan bahkan makan malam, nasi disajikan sebagai makanan utamanya.

Kerepotan soal pemenuhan selera makan inilah yang dirasakan dua pemain asing Persiba, Bruno Casmir dan Marcio Souza.

Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi makanan, keduanya memilih mencari makanan sesuai dengan selera lidah mereka. Cara yang mereka pilih ini diakuinya bukan berarti tidak suka pada cita rasa makanan Indonesia.

Mereka mengaku suka masakan Indonesia yang kaya bumbu, hanya mereka tidak dapat mengonsumsi makanan yang terhitung berkalori tinggi tersebut setiap kali waktu makan.

Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) berkesempatan menemui mereka di mess Persiba. Di tengah waktu tunggu jadwal latihan, keduanya tampak turun dari mobil.

“Habis cari makan,” kata mereka, Rabu (5/12/2012). Pizza dan Spaghety menjadi menu andalan untuk mengisi perut. “Bukannya saya tidak menghargai makanan Indonesia, saya suka makanannya, tapi kami tidak biasa makan nasi setiap hari, jadi kami memilih keluar,” kata Bruno.

Soal pemenuhan selera makanan rupanya juga menjadi salah satu cara penyatu hubungan dua pemain asing ini. Pasalnya jika tidak, dua orang berbeda negara ini menampakkan keakrabannya dengan cara unik, yakni saling ejek.

“Saya bertemu Bruno sejak beberapa tahun lalu, tapi kami selalu menjadi lawan di lapangan. Di sini kami sekarang berteman apalagi jika sedang mencari makanan, kami menjadi sahabat,” kata Souza.

Soal kontrak, sampai saat ini seluruh pemain seleksi Persiba Bantul belum terikat. Manajemen mengaku masih mencari dana sebelum mengontrak mereka.

Ada pemain yang tak sabar dan memilih pergi, ada pula yang menimbang dan lantas kembali. Namun ada pula pemain yang sampai saat ini masih bertahan.

“Sampai saat ini kami belum dikontrak, ada beberapa uji coba tetap kami jalani. Saya secara pribadi sebenarnya ingin segera mendapat kepastian, tapi saya akan bersabar. Kami paham saat ini manajemen sedang kesulitan uang,” kata Bruno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya