SOLOPOS.COM - Penyelam saat mengukur dan mencatat kapal selam U-Boat. (Ist)

Harianjogja.com, JOGJA- Penemuan Kapal Selam U-Boat Angkatan Laut Jerman di perairan nasional laut Jawa, tak terlepas dari peran enam penyelam Sentra Selam Jogja. Uniknya, penemuan harta karun tersebut berangkat dari ide iseng sejak dua tahun lalu.

Dari sebuah kantor Sentra Selam Jogja di Jalan Pandega Marta 52, Sleman, ada cerita menarik terkait penemuan kapal selam U-Boat Angkatan Laut Nazi Jerman di dasar Laut Jawa. Penemuan itu cukup mengejutkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain baru pertama kali ditemukan di Indonesia, kapal itu ditemukan oleh arkeolog dan penyelam lokal.

“[Penemuan itu] Benar-benar mengesankan. Baru pertama kali kapal selam ditemukan di Indonesia,” ujar Budi Agung Darmawan Ketua Tim Penyelam penemuan U-Boat Jerman itu kepada Harian Jogja, Senin (25/11/2013).

Pria yang akrab dipanggil Jecky itu bercerita, niat untuk mencari U-Boat muncul sekitar dua tahun lalu. Saat itu, katanya, sejumlah penyelam Sentra Selam Jogja termasuk arkeolog muda Shinatria Adhityatama, 25, tertarik untuk menemukan U-Boat itu.

Studi kecil-kecilan baik berdasarkan literatur maupun informasi dari masyarakat di sekitar Karimun Jawa pun dilakukan.

Sejumlah data pendukung, termasuk pengakuan dari penunjuk jalan yang pernah menemukan bangkai kapal dan sepatu boot itu sekitar perairan Laut Jawa pun diperdalam.

Keyakinan para penyelam pun semakin menguat untuk mencari U-Boat. Sayangnya, niat mereka untuk melanjutkan misi terkendala dana dan status hukum bila benda tersebut benar-benar ditemukan.

Beruntung, salah seorang inisiator penelitian itu (Shinatria) diterima menjadi tenaga honorer di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas). Jalan untuk mewujudkan misi itu pun seakan terbentang lebar.

Melalui dana Pekerjaan Penelitian Bawah Air Puslitarkenas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) misi tersebut berjalan.

“Dana penelitiannya sangat minim. Jauh dari standar dana penelitian bawah air yang biasanya nilainya miliaran. Tapi, kami tidak berkecil hati. Kami manfaatkan jaringan kami di Karimun Jawa,” ucap pria yang 24 tahun menjadi penyelam profesional tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya