SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> <a title="Menikmati Bubur India, Kuliner Khas Ramadan di Masjid Pekojan" href="http://semarang.solopos.com/read/20180519/515/916982/menikmati-bubur-india-kuliner-khas-ramadan-di-masjid-pekojan">Makanan kolak </a>mendadak menjadi laris manis saat bulan suci Ramadan. Makanan ini sangat cocok dihidangkan sebagai menu buka puasa karena rasanya yang manis dan menyegarkan.</p><p>Kesegaran kolak tak lain berasal dari bahan campurannya, seperti pisang, ubi jalar, santan, gula aren, dan juga kolang-kaling.</p><p>Nah, di Kota Semarang ada satu kampung yang menjadi sentra industri kolang-kaling, yakni Kampung Kakola. Kampung yang juga ditetapkan sebagai <a title="Air Terjun di Grobogan Ini Katanya Tempat Mandi Bidadari" href="http://semarang.solopos.com/read/20180602/515/919770/air-terjun-di-grobogan-ini-katanya-tempat-mandi-bidadari">Desa Wisata</a> ini terletak di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati.</p><p>Beberapa warga tampak sibuk di salah satu rumah yang terletak di depan Kantor Kelurahan Jatirejo, Sabtu (2/6/2018). Mereka tampak tengah memapras buah aren dari tangkainya saat <em>Semarangpos.com </em>menyambangi.</p><p><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://img.bisnis.com/uploads/images/kolang-kaling2.jpg" alt="" /></p><p style="text-align: center;"><span style="text-align: right;">Salah seorang warga Kampung Jatirejo tengah menumbuk kolang-kaling, Sabtu (2/6/2018). (<em>Solopos/Imam Yuda S.</em>)</span></p><p style="text-align: left;"><span style="text-align: right;">&ldquo;Ini sedang mengumpulkan buah aren untuk dibuat kolang-kaling. Harus dicopot dulu dari tangkainya sebelum direbus,&rdquo; ujar Muslimin, pemilik rumah.</span></p><p>Muslimin mengaku pesanan kolang-kaling di kampungnya meningkat tajam saat bulan puasa. Saat bulan puasa, rumah industrinya bahkan bisa menerima pesanan 1 ton kolang-kaling dalam kurun waktu dua hari.</p><p>Meski demikian, harga jual kolang-kaling itu tak seberapa. Satu kilogram kolang-kaling &nbsp;saat ini dijual ke pengepul seharga Rp8.000.</p><p>&ldquo;Padahal belinya saat masih jadi buah aren Rp10 juta per truk. Belum lagi diolah. Untungnya sedikit,&rdquo; ujar Muslimin.</p><p>Kendati untung sedikit, hal itu tak menyurutkan niat warga Kampung Jatirejo menjadikan industri kolang-kaling sebagai mata pencarian. Terlebih saat bulan puasa atau menjelang Lebaran, di mana pesanan olahan biji pohon aren itu meningkat tajam.</p><p>&ldquo;Kalau pas puasa kayak gini, banyak warga yang ikut jualan kolang-kaling. Saya juga kadang jualan kalau ada pesanan teman sekantor. Lumayan buat tambah-tambah uang saku saat Lebaran nanti,&rdquo; tutur Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jatilanggeng, Dwi Sayekti Kadarini.</p><p><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://img.bisnis.com/uploads/images/kolang-kaling1.jpg" alt="" /></p><p style="text-align: center;"><span>Salah seorang warga Kampung Jatirejo tengah menumbuk kolang-kaling, Sabtu (2/6/2018). (</span><em>Solopos/Imam Yuda S.</em><span>)</span></p><p>Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak itu menyebutkan ada sekitar 20 rumah industri kolang-kaling di Kelurahan Jatirejo. Setiap <em>home industry</em> mampu menyerap puluhan tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar.</p><p>&ldquo;Dari yang tua sampai yang muda ikut memasarkan kolang-kaling. Bahkan yang muda-muda membuat inovasi kuliner dari kolang-kaling menjadi selai, pie, dan cokelat. Dipasarkannya secara <em>online</em>,&rdquo; tutur perempuan yang &nbsp;akrab disapa Ninik itu.</p><p>Banyaknya warga yang menggantungkan mata pencarian pada kolang-kaling ini pun membuat Kampung Jatirejo layak disebut sebagai Kampung Kakola yang merupakan akronim dari Kampung Olahan Kolang-kaling<em>.</em> Bahkan kampung ini juga sudah ditetapkan sebagai salah satu kampung tematik dan <a title="Tak Bisa Kembangkan Potensi, Status Desa Wisata di Jateng Bakal Dicabut" href="http://semarang.solopos.com/read/20180430/515/913537/tak-bisa-kembangkan-potensi-status-desa-wisata-di-jateng-bakal-dicabut">desa wisata </a>oleh Pemerintah Kota Semarang.&nbsp;</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya