SOLOPOS.COM - Penari mementaskan sendratari Nyai Balau Dayak Kalteng berjudul Pertempuran Terakhir di Taman Budaya Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (12/6/2021). (Antara/Makna Zaezar)

Solopos.com, SOLO – Sudah tak asing di telinga kebanyakan masyarakat Indonesia bahwa orang dari Suku Dayak Kalimantan dikenal sebagai orang sakti, meski tidak secara keseluruhan. Nyai Balau, adalah salah satu wanita dari Suku Dayak yang dikisahkan memiliki kesaktian luar biasa.

Nyai Balau adalah satu dari sederet wanita yang dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat Dayak. Ia dikisahkan berasal dari wilayah Tewah, Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Berdasarkan keterangan dari laman resmi milik Diskominfosantik Kalteng, dikisahkan nama Nyai Balau diambil dari rambutnya yang panjang. Tidak disebutkan nama asli dari Nyai Balau.

Baca Juga: Nama Jembatan Brug Bodol Bumiayu dari Korban Laka yang Bodol Jeroannya

Ia hanya dikisahkan sebagai salah satu orang sakti dari Suku Dayak. Sebagai cerita rakyat, sosok Nyai Balau dikisahkan sebagi perempuan yang baik, sopan dalam bertutur kata, serta santun perilakunya. Ia juga penurut serta taat kepada orang tuanya.

Nyai Balau konon memiliki anak yang dibunuh dengan dipenggal kepalanya oleh oleh orang bernama Antang dari wilayah Juking Sopan, Kabupaten Murung Raya.

Kematian putranya itu terjadi saat Nyai Balau bertapa selama tujuh hari tujuh malam lamanya untuk memohon petunjuk kepada Tuhan Penguasa Alam. Dalam pertapaannya, Nyai Balau bertemu seorang nenek yang mengabarkan kematian anaknya.

Baca Juga: Kisah Misteri Pintu Penangkal Petir Alias Lawang Bledeg di Demak

Nenek misterius itu kemudian menurunkan kekuatan sakti Kepada Nyai Balau serta memberikan sebuah selendang sakti sebagai senjata pamungkas. Setelah itu, Nyai Balau pulang ke rumah dan mengajak suami serta semua keluarga dan sejumlah prajuritnya menuju Juking Sopan untuk menuntut balas atas kematian putranya.

Setibanya di Juking Sopan, Nyai Balau meminta Antang mengakui kesalahannya serta meminta maaf. Sebagai orang yang angkuh, Antang tidak mau mengakui kesalahannya, bahkan menyerang Nyai Balau.

Antang tak tahu bahwa perempuan Dayak Kalimantan ini sudah sakti setelah bertapa. Begitu Antang lengah, Nyai Balau yang sakti itu segera melemparkan selendangnya ke arah dada Antang. Seketika Antang yang sombong jatuh tersungkur ke tanah.

Baca Juga: Asal Usul Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa

Setelah merobohkan Antang, Nyai Balau menawarkan perjanjian damai dan membahas ketentuan adat yang berlaku atas kejahatan pembunuhan. Namun Antang menolak untuk membayar denda adat tersebut.

Dengan sebagian sisa tenaga yang dimiliki, Antang bangkit kemudian kembali menyerang Nyai Balau. Pertarungan sengit kembali berlangsung. Nyai Balau yang telah muak menyaksikan kesombongan pemuda itu segera menyerang dengan selendang saktinya. Antang pun tewas di tangan Nyai Balau.

Sejak kejadian itu, Nyai Balau menjadi sosok cerita rakyat yang dikenal sebagai salah satu wanita sakti yang tidak sombong dan baik hati dari Dayak Kalimantan. Kini, kisahnya sering kali ditampilkan dalam kesenian sendratari dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya