SOLOPOS.COM - Homo Floresiensis di Museum of Natural and Science, Tokyo (livescience.com)

Manusia hobbit Homo floresiensis ditemukan di gua Liang Bua, Flores, Indonesia.

Solopos.com, FLORES – Perdebatan mengenai asal usul manusia purba kerdil, Homo Floresiensis, kembali panas. Penemuan terbaru membuka kemungkinan spesies yang sering dihubungkan dengan spesies kerdil fiktif, hobbit, itu punah karena manusia modern.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hobbit pertama kali ditemukan di gua Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur pada 2003. Dilansir Livescience, 30 Maret 2016, hobbit umumnya memiliki tinggi sekitar 1,06 meter dengan volume otak sepertiga dari volume otak manusia modern. Hobbit diperkirakan hidup antara 74.000 hingga 17.000 tahun lalu.

Semenjak ditemukan, hobbit terus menjadi bahan perdebatan. Berbagai penelitian berusaha membuktikan asal usul manusia kerdil itu. Ada teori yang menjelaskan hobbit merupakan spesies manusia baru selain Homo Erectus yang diperkirakan sudah hidup 1,8 juta tahun lalu. Tapi teori ini pun belum bisa dikonfirmasi.

Belum selesai dengan satu teori, muncul teori baru. Ada dugaan hobbit sebagai turunan Homo erectus yang mengalami evolusi. Isolasi yang didapatkan Homo erectus di Flores membuatnya berevolusi menjadi manusia kerdil.

Ilmuwan dari Natural History Museum, Perancis, Antoine Balzeau, dan  ahli medis purbakala Universitas Descartes, Paris, Philipe Charlier, mengungkap informasi baru. Meneliti tulang belulang hobbit, kedua ilmuwan itu memiliki kesimpulan tulang hobbit tidak memiliki karakteristik tulang manusia modern Homo sapiens.

Selain hampir bisa dipastikan bukan jenis manusia modern. Hobbit juga tidak memiliki jejak penyakit yang membuat bentuk tubuhnya mengecil. Hasil ini seperti membantah teori yang membahas evolusi Homo erectus menjadi kerdil.

Meski demikian, misteri belum terungkap sepenuhnya. Hobbit masih mungkin menjadi turunan Homo erectus, atau spesies hominid baru. Belum ada penjelasan mengenai hal itu, ada informasi baru yang mengungkap kemungkinan hobbit pernah hidup satu masa dengan Homo sapiens.

Dilansir Ibtimes, Kamis (22/9/2016), pertemuan tahunan, Asosiasi Masyarakat Eropa Pemerhati Evolusi Manusia, yang diselenggarakan 17 September 2016 mengungkap informasi baru. Presentasi yang dilakukan di Madrid, Spanyol itu mengungkap kemungkinan manusia kerdil hobbit hidup satu masa dengan Homo sapiens.

Hal ini didasarkan dengan penemuan fosil gigi rahang atas dan bawah. Fosil gigi itu berusia sekitar 46.000 tahun. Thomas Sutikna, arkeologis yang memberikan presentasi menerangkan jika gigi itu terindikasi dari manusia purba Homo sapiens, bukan hobbit. Ciri paling jelas adalah gigi yang ditemukan pada 2010 itu lebih besar dari gigi hobbit.

Jika penemuan terbaru ini benar, maka Homo sapiens ada di flores pada tahun-tahun akhir kepunahan hobbit. Bukannya tidak mungkin dua spesies hominid ini bersaing untuk bertahan hidup, atau saling serang. Hal itu menjadi salah satu teori kepunahan hobbit.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya