SOLOPOS.COM - Mbah Usrek mengaduk rica di dapurnya pada Rabu (5/1/2022). Makanan di Warung Mbok Usrek dijual mulai Rp5.000. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebuah warung rica-rica yang jauh dari jalan raya, tepatnya di Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali ramai dikunjungi pembeli. Warung itu adalah Warung Mbok Usrek yang dikenal menyajikan masakan rica-rica ayam murah dan super pedas.

Pada Rabu (5/1/2022) siang, warung itu juga ramai pengunjung. Di tempat pemesanan tersebut, ada tiga perempuan berdiri, tangan mereka sibuk bergantian memberikan kembalian pelanggan, membungkus nasi dan rica serta menyiapkan minuman. Salah satu dari tiga perempuan itu adalah April, anak perempuan Mbah Usrek.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepada Solopos.com, April mengisahkan awal mula warung tersebut dibangun. April mengatakan awal mula Warung Mbok Usrek tidak hanya berjualan rica-rica ayam.

Baca Juga: Radinka Korban Tenggelam Pantai Glagah Dimakamkan Diiringi Tangis Keluarga

“Dulu Warung Mbok Usrek dibangun mulai tahun 2004, tidak hanya jualan rica-rica ayam. Dulu ada juga bakmi jowo. Namun yang eksis hingga kini ya rica-rica ayam,” ungkap anak ke-4 Mbah Usrek tersebut.

Pada awal berjualan, April menuturkan harga rica-rica Mbok Usrek sekitar Rp2.500 per porsi, kemudian naik diikuti kenaikan bahan pangan.

“Dulu awalnya harga nasi rica itu Rp2.500, terus naik jadi Rp3.500 karena harga barang-barang naik. Kemudian naik jadi RP5.000, itu kami naikkan sudah mentok karena nanti kasihan anak-anak sekolah,” ungkap April.

Baca Juga: Kompak Naik Sis! Simak Harga Emas Pegadaian, Kamis 6 Januari 2022

Pengalaman Hidup Kesusahan

Mbah Usrek sedang membantu di dapur saat Solopos.com meminta izin untuk wawancara. Ia menggoreng tempe mendoan di atas tungku api. Sesekali ia juga mengaduk rica-rica ayam. Di sela-sela kesibukannya, dia menceritakan kisah hidupnya saat akan memulai usaha.

“Keluarga saya pernah dapat musibah, suami saya pernah dipenjara karena nabrak orang sampai meninggal. Karena tidak memiliki uang untuk ganti rugi, ya itu dipenjara. Dulu suami saya kenek bus, waktu itu anak saya ada lima masih kecil-kecil, jadi saya sendiri yang ngopeni mereka,” ungkap Mbah Usrek.

Mbah Usrek dengan mata berkaca-kaca menceritakan bagaimana susahnya ia seorang diri menghidupi kelima anaknya dan mengurus segala hal.

“Saya jadi buruh waktu itu, suami saya dipenjara. saya kemudian menghidupi lima anak saya, rekasa [susah] banget. Saya dulu mikir anak, mikir bapak [suami Mbah Usrek] yang ada di penjara, mikir rumah, semuanya. Pernah pas mau besuk bapak, sangu [bekal] enggak cukup. Cari utangan sana sini, rekasa banget waktu itu,” ungkapnya.

Setelah suaminya keluar dari penjara, Mbah Usrek mulai berjualan. Namun cobaan keluarga itu masih datang bertubi-tubi, kambing yang sedianya akan dijadikan barang usaha dicuri orang. “Pernah itu, kambing awalnya niat baik mau dikawinkan, malah dimaling orang. Waktu itu ada-ada saja cobaan ke keluarga kami,” kata Mbah Usrek.

Baca Juga: Vaksinasi Gratis di Boyolali, Super Air Jet Sasar 294 Anak

Mbah Usrek pun tak habis semangat, ia mencoba peruntungan berjualan makanan di tahun 2004. Dia mematok harga yang terjangkau untuk kalangan anak sekolah. Tak dinyana, bisnis kulinernya laku keras. “Waktu itu kali pertama pegang uang Rp100.000 saja saya sampai nangis, tapi nangis bahagia,” kata Mbah Usrek.

Mbah Usrek berkisah alasannya mematok harga murah karena ia pernah merasa hidup susah. Setiap melihat anak-anak berseragam sekolah membeli di warungnya, ia minta untuk ditambah nasinya.

“Itu saya kasih harga murah soalnya saya pernah hidup rekasa [susah]. Apalagi pas anak-anak sekolah yang pesan makanan, saya ingatkan ke anak-anak saya untuk nasinya ditambah sedikit. Soalnya saya jadi ingat anak-anak saya yang nggak bisa beli jajan,” katanya.

Pernyataan anak Mbah Usrek, April, selaras dengan perkataan Mbah Usrek. Kata April, untuk makan mi instan saja membutuhkan perjuangan. “Waktu kecil itu jangankan untuk jajan, Mbak. Kami itu makan mi instan aja sulit. Kalau mau jajan harus nyelengi dulu,” kenang April.

April mengatakan walau Rica-Rica Mbok Usrek dijual mulai Rp5.000, mereka tak mengalami kerugian. “Alhamdulilah enggak rugi. Kalau orang kaya, uang Rp5.000 itu kan kecil, tapi kalau orang biasa uang segitu itu berharga. Kita berjualan atas dasar semangat berbagi dan niatnya nambah sedulur [saudara] gitu aja,” ungkap April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya