SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (13/11/2020). (Solopos/Taufik Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sosok Mbah Petruk sering kali disebut-sebut sebagai penjaga Gunung Merapi. Lantas, siapakah sosok Mbah Petruk sebenarnya?

Mbah Petruk adalah tokoh Punokawan dalam pewayangan Jawa. Konon, Mbah Petruk atau yang sering disebut Ki Lurah Petruk itu dipercaya sebagai pertanda adanya perlindungan bagi masyarakat di sekitar gunung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Mbah Petruk ini konon katanya bagian dari yang berada di Merapi. Tapi itu juga konon ceritanya, sosoknya sebagai penjaga Gunung Merapi," jelas Tokoh Masyarakat Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Basuki, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (22/11/2020).

Cerita Warga Mimpi Ketemu Mbah Petruk dan Wangsit Soal Erupsi Merapi

Basuki menambahkan, sampai saat ini  tidak jelas siapa warga Merapi yang pernah bertemu dengan Mbah Petruk secara kasat mata.

"Secara kasat mata siapa yang pernah ditemui Mbah Petruk ini juga tidak ada. Ya ini sekadar cerita saja karena generasi sekarang juga lebih sulit membuktikan, sulit dipercaya di zaman Android," jelas Basuki.

Basuki yang merupakan Sekdes Balerante menambahkan, saat ini generasi muda di wilayahnya jarang menyebut sosok Mbah Petruk. Masyarakat saat ini sudah melek teknologi dan mempercayai imbauan BPPTKG.

"Kalau generasi sekarang menyebut istilah Mbah Petruk sudah jarang. Sekarang kita percaya apa yang direkomendasikan BPPTKG sebab ditempatkan alat CCTV di puncak," ucap Basuki.

Pria Ini Bersila di Tengah Jalan, Daarr! Ditabrak Truk Pertamina

Meski demikian, masyarakat setempat juga masih mempercayai tanda alam terkait kemungkinan bencana Merapi ketimbang sosok Mbah Petruk. "Kalau tanda alam itu kan ilmu titen. Misalnya ada gemuruh terus menerus, ada lava pijar, awan panas kecil, dan lainnya," pungkas Basuki.

Sementara itu salah satu warga Dusun Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Ngatiyo, 55, mengatakan letusan Merapi pada 2010 lalu memunculkan awan seperti sosok Mbah Petruk. Sosok tersebut melambaikan tangan ke arah timur.

"Pas meletus pertama dan batu terlempar ada asap seperti Petruk tangannya melambai ke arah sini. Artinya diminta mengungsi," terang Ngatiyo.

Spanduk Habib Rizieq di Solo Dicopot Petugas

Dia menambahkan,asap Gunung Merapi membentuk sosok Petruk memang tidak keluar setiap saat. Namun dia meyakini sosok Mbah Petruk yang muncul merupakan pertanda bahwa rakyat kecil di sekitar Merapi akan dilindungi.

"Sosok Petruk itu kan orang kecil jadi melindungi orang kecil. Yang penting kita itu waspada," kata Ngatiyo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya