Ah-tenane
Senin, 24 Juli 2017 - 09:00 WIB

KISAH LUCU : Ah Tenane Jon Koplo: Senjata Makan Tuan

Redaksi Solopos.com  /  Mugi Suryana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ah Tenane tayang di Solopos 6 Juli 2017 (JIBI/Solopos)

Kisah lucu Ah Tenane Jon Koplo kali ini merupakan kiriman dari A. Sardi, warga Kajen RT 004/RW 004, Grogol, Sukoharjo 57552.

Solopos.com, SOLO — Malam itu, Jon Koplo melu getem-getem setelah dilapori Lady Cempluk, istrinya. Berbagai hidangan untuk menyambut tamu di hari Lebaran berantakan, gara-gara diorak-arik den baguse tikus.

Advertisement

Serta merta Koplo ingin balas dendam dengan cara menjebak tikus dengan lem yang dioleskan di atas beberapa bentangan kardus. Selanjutnya kardus tersebut diletakkan di tempat-tempat yang diduga menjadi akses tikus. Salah satunya di dekat pintu kamar mandi.

Tidak seperti biasa, tengah malam Cempluk memilik HIV (hasrat ingin vivis) yang sudah tidak tertahan lagi. Peribahasa Jawa “rindhik asu digitik” jalannya menuju kamar kecil. Namun sebelum sampai di tujuan, ia menjerit keras.

Kakinya menginjak lem tikus yang dioleskan di atas kardus, yang kemarin malam dipasang oleh Koplo. Mendengar istrinya menjerit, Jon Koplo yang masih nglempus, tersentak bangun dan berlari menuju arah sumber suara. Karena keadaan gelap, Koplo berpindah arah untuk menekan saklar lampu penerang.

Advertisement

Penyek…! Koplo kaget bukan kepalang, kedua kakinya tanpa sengaja menginjak lem tikus yang ia letakkan tepat di bawah saklar. Dengan sekuat tenaga tangannya berusaha menyentuh saklar.

Byar! Lampu menyala. Pandangan matanya yang masih kabur diusahakan dibelalakkan untuk melihat kedua kakinya yang menginjak lem tikus. Tikus edan! Gumamnya dalam hati, menyalahkan tikus. Koplo tak sengaja melihat istrinya terjongkok sambil meringis di depan pintu kamar mandi.

Oalah, Pak. Besok lagi kalau pasang jebakan, mbok ya, bilang-bilang!” kata Cempluk.

Advertisement

Senyum di balik bibirnya tak bisa disembunyikan, setelah mengetahui suaminya juga bernasib sama dengan dirinya. Seperti layaknya orang Jawa, dalam situasi celaka masih saja mampu bersyukur. Koplo dan Cempluk bersyukur karena kedua anaknya tidak terbangun dan melihat apa yang mereka alami.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif