SOLOPOS.COM - Petani muda sekaligus pengelola edupark Semen Gresik, Iyon memperlihatkan kandang ayam dan pemanfaatan biogas di area PT Semen Gresik di Rembang, Rabu (31/5/2023).(Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Pengelolaan fasilitas edupark di area pabrik Semen Gresik di Rembang melibatkan para petani muda yang berasal dari sejumlah desa di sekitar pabrik. Mereka merupakan local hero yang memiliki talenta dan inisiatif dalam pengembangan pertanian dan peternakan.

Fasilitas edupark Semen Gresik dikelola oleh para petani yang berdomisili di sekitar pabrik seperti Desa Kajar, Timbrangan, Tegaldowo, Pasucen, dan Ngampel, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Mereka mengikuti pelatihan dalam mengembangkan pertanian, peternakan, dan perikanan. Selama bertani dan beternak, mereka juga selalu didampingi penyuluh pertanian dan peternakan hingga panen.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Seorang petani muda sekaligus pengelola edupark Semen Gresik, Iyon mengatakan ada empat petani yang diberi tugas khusus untuk mengelola edupark dan kebun hortikultura. Mereka bercita-cita ingin memajukan desa dengan memanfaatkan lahan edupark untuk bertani dan beternak.

“Tidak hanya sayuran, sekarang kami sedang budidaya melon. Bibit melon baru saja ditanam, baru dua pekan lalu. Mudah-mudahan dua bulan-tiga bulan sudah bisa dipanen dan dijual ke pasar,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (31/5/20223).

Iyon mengaku mendapat penghasilan dari bercocok tanam sayuran dan beternak ayam petelur di edupark. Ada beragam sayuran yang ditanam di area edupark seperti tomat, kangkung, bayam, dan terong. Saat panen, sudah ada pengepul yang membeli hasil panen sayuran di edupark.

Dia mencontohkan budidaya tomat yang bisa dipanen tiga kali-empat kali dalam setahun. Rata-rata hasil sekali panen tomat bisa mencapai 30kilogram-35kilogram. “Keuntungan dari panen tomat bisa mencapai Rp500.000. Itu sekali panen. Belum lagi panen sayuran lain seperti terong atau kangkung yang relatif lebih cepat dibanding tomat,” kata dia.

Begitu pula dengan usaha peternakan ayam petelur yang dikembangkan di area edupark. Ayam-ayam petelur mampu menghasilkan puluhan butir telur saban hari. Hasil produksi telur ayam lantas dijual ke pasar. “Sebagian keuntungan untuk menggulirkan usaha seperti biaya operasional dan lain sebagainya. Sebagian keuntungan lainnya menjadi penghasilan petani,” kata dia.

Sementara itu, Senior Manager of Communication and CSR PT Semen Gresik, Dharma Sunyata mengatakan pengelolaan edudpark Semen Gresik di Rembang melibatkan para local hero. Mereka merupakan para tokoh pemuda setempat yang memiliki kompetensi dan bakal dalam mengembangkan pertanian dan peternakan.

Generasi muda setempat terus diajak untuk produktif dan inovatif dengan mengikuti pendampingan dan pelatihan di sektor pertanian dan peternakan. Sehingga, berimplikasi pada peningkatan perekonomian desa dan masyarakat setempat.

“Ada tiga-empat local hero yang mengelola edupark. Mereka bercocok tanam dan beternak sekaligus belajar menjalankan pertanian modern sehingga produktivitas pertanian meningkat,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya