SOLOPOS.COM - Barles Berliana, 19, alias Lingling, saat mengikuti Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kegiatan di The Sunan Hotel Solo, Minggu (25/4/2021). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Barles Berliana, 19, yang akrab dengan sapaan Lingling, warga Sono, Mondokan, Sragen, sejatinya baru memulai karier sebagai sinden. Ia baru lulus dari SMKN 8 Solo pada 2019 lalu.

Ibaratnya ia sedang semangat semangatnya mengeksplorasi dunia hiburan sebagai sinden atau penyanyi dari acara hajatan ke hajatan. Namun, semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda awal 2020 lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lingling yang sebelumnya hampir tak pernah sepi job manggung, bahkan kadang siang-malam harus tampil, kini terpaksa lebih banyak menganggur karena tak ada job.

Baca Juga: 8 Warga Jogonalan Klaten Positif Covid-19 Sepulang Piknik

Ekspedisi Mudik 2024

“Dampak pandemi Covid-19 ini sangat kami rasakan sebagai seniman atau penyanyi acara hajatan. Karena tak boleh berkerumun, banyak yang harus dibatasi pemerintah. Sehingga sudah jarang orang menggelar hajatan dengan pentas hiburan. Sejak pandemi bisa dikatakan hampir tak pernah dapat job,” ujarnya kepada Solopos.com di The Sunan Hotel Solo, Minggu (25/4/2021).

Sinden muda asal Sragen tersebut hari itu baru saja mengikuti Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kegiatan dan Penerapan Cleanness, Health, Safety dan Environmental Sustainability di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Acara itu diselenggarakan Kemenparekraf.

Baca Juga: Berawal Dari Jemaah Batuk-Batuk, Begini Kronologi Munculnya Klaster Masjid Di Jaten Karanganyar

Lingling ingat sebelum pandemi Covid-19 job menyanyi di acara hajatan untuknya tidak pernah putus. Apalagi pada masa-masa ramai seperti setelah Lebaran atau bulan-bulan tertentu. “Dulu sebelum pandemi Covid-19 job nyanyi dalam sebulan hampir tidak putus, siang-malam,” terangnya.

Protokol Kesehatan

Memasuki tahun 2021 ini, Lingling menilai aktivitas hiburan dalam acara hajatan masyarakat belum bisa dikatakan pulih. Ia berharap pemerintah bisa mengizinkan acara hajatan dan pementasan hiburan.

Bila memang harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan pengawasan tim di lapangan, sinden muda cantik asal Sragen itu pun menyatakan siap.

Baca Juga: Masih Semrawut, 22 Pengunjung Night Market Sukowati Sragen Langgar Prokes

“Tahun ini masih jarang job karena hajatan masih dibatasi. Harapan saya kasus Covid-19 bisa terkendali dan semakin menurun, sehingga ekonomi masyarakat bisa kembali menggeliat. Termasuk dunia hiburan saat hajatan,” katanya.

Untuk mengisi waktu dan menambah pengetahuan, Lingling mengikuti bintek Kemenparekraf. Ia mulai intensif menjadi sinden atau penyanyi di acara hajatan sekitar tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Covid-19 Klaten: Sehari Tambah 60 Kasus Positif, 1 Warga Polanharjo Meninggal

Bermula dari darah seni yang mengalir dalam dirinya, Lingling mendapat tempaan di Jurusan Karawitan SMKN 8 Solo. Perempuan yang lulus SMK pada 2019 itu juga dididik orang tuanya yang merupakan dalang kenamaan di Sragen.

“Ayah saya dikenal sebagai Dalang Pak Kembar. Sudah cukup punya nama atau dikenal di Sragen. Jadi bakat saya di seni sepertinya memang dari orang tua. Saya sempat diajari keluarga menyanyi, lalu melanjutkan sekolah di SMKN 8 Solo. Baru tahun 2019 lulus. Tiga tahun terakhir ini saya mendalami jadi penyanyi,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya