SOLOPOS.COM - Ilustrasi balap liar. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN — Bambang Jodi Hermawan, siswa SMK Kosgoro 1 Sragen yang tewas dalam balapan liar di jalan Tegrat-Tangkil, Senin (2/12/2013) malam, dikenal sebagai pemuda yang pendiam dan pintar. Setidaknya, itulah kesan di mata Joko Suwarso, ayah Bambang.

“Anaknya pendiam tidak pernah macam-macam. Anaknya baik dan penurut, bukan anak nakal. Pergaulannya juga baik, teman dia banyak. Temannya bahkan sampai ribuan. Setiap hari pasti datang ada temannya ke rumah,” jelas dia di rumahnya, Selasa (10/12/2013). Hal senada juga disampaikan Harsi, ibu Bambang. “Anaknya pintar padahal tidak pernah belajar,” ungkap Harsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait kejadian yang menimpa putranya, Joko dan Harsi berharap hal itu bisa menjadi peringatan bagi remaja yang selama ini masih hobi balap liar. “Kalau hobi balap itu lebih baik ikut yang resmi, tidak perlu liar-liaran. Akhirnya bisa fatal karena rival balapan belum tentu orang yang baik. Ini menjadi peringatan teman-teman anak saya supaya jera tidak melakukan balap liar,” tukas Joko.

Sementara itu, Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kepala Bagian (Kabag) Operasional (Ops) Polres Sragen, Kompol Sony Suharna, menjelaskan saat ini setidaknya terdapat tiga titik yang diketahui sering dijadikan arena balap liar. Titik tersebut yakni di jalan Tegrat-Tangkil, wilayah Pungkruk, Sidoharjo serta kawasan Nglorog, Sragen. Dikatakannya, selama ini pihaknya juga tak pernah tinggal diam terhadap aksi balap liar. Operasi pun pernah digencarkan guna memberantas aksi balap liar termasuk sosialisasi ke sekolah-sekolah. Dari operasi tersebut sejumlah pelajar yang diketahui terlibat dalam aksi balap liar juga pernah diamankan petugas.

Pihaknya juga sudah membentuk tim guna mendeteksi aksi balap liar di Bumi Sukowati. Namun, diakuinya aksi balap liar sulit dideteksi. “Karena mereka [pelaku balap liar], sering membaca polisi,” urai dia saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Selasa. Sony berharap ada partisipasi dari masyarakat guna memberantas aksi balap liar. “Partisipasi dari masyarakat itu sangat diperlukan. Jika ada gejala balap liar, silakan langsung informasikan ke polisi,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya